Mohon tunggu...
Alghifario
Alghifario Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (23107030074)

Mainnya Hebat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Pangan Naik! Apa penyebabnya?

25 Februari 2024   18:32 Diperbarui: 25 Februari 2024   22:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh berita-berita tentang naiknya harga pangan. Mulai dari beras, cabe, bawang, minyak goreng, daging ayam, ikan dan lain-lain. Faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga pangan ialah faktor permintaan dan penawaran. Dasar ekonomi mengatakan bahwa jika ada peningkatan permintaan pangan, maka harga pangan akan cenderung naik.

Dilansir Panel harga Badan pangan mencatat, pada tanggal 18 Februari 2024, harga beras medium naik 0.25% dan saat ini beras premium harganya adalah Rp 16.300 per kg. harga beras medium naik 0.21 % dan saat ini beras medium harganya adalah Rp 14.250 per kg. untuk cabe merah keriting, naik 0.50 % dan saat ini harganya adalah Rp 67.820 per kg. untuk telur ayam ras naik 0.44% dan saat ini harganya adalah Rp 29.650 per kg. untuk minyak goreng curah naik 0.52% dan saat ini harganya adalah Rp 15.470 per liter.

Data tersebut menggemparkan Warga indonesia, karena naiknya sangat tinggi pada februari tahun 2024 ini. Bagaimana tidak, beras medium yang tadinya Rp 13.500 sekarang menjadi Rp 14.250. Cabe merah keriting yang tadinya Rp 48.240, sekarang menjadi Rp 67.820. lumayan tinggi kenaikan harga ini. Emang apa sih penyebab dari naiknya harga pangan ini? Ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya harga pangan, seperti yang diatas, semakin tinggi permintaan maka harga semakin tinggi.

 Pertama, penyebabnya adalah Kurangnya teknologi dalam pengelolaan bahan pangan mengakibatkan bahan pangan sulit untuk diproduksi dalam  jumlah yang banyak. Lalu Lahan yang kurang mumpuni  untuk menanam bahan-bahan pangan sayuran dan buah buahan itu mengakibatkan para petani kesulitan untuk memproduksi bahan pangan. Kurangnya jumlah petani yang bisa membantu proses pembuatan hasil bahan pangan yang dberkualitas, dan berkurangnya produktivitas petani yang disebabkan oleh para petani yang sudah mulai bosan dengan pekerjaanya sebagai petani dan sulit dalam melakukan hasil produksi akibat faktor masalah ekonominya.

Selanjutnya juga ada faktor lain yang mempengaruhi harga pangan naik, seperti kondisi iklim, dan musim tanam. Walaupun sebagian besar pangan bisa di produksi sepanjang tahun, ada beberapa pangan yang memerlukan waktu khusus untuk produksinya. Musim yang buruk, bencana alam bisa mengakibatkan kurangnya hasil pertanian, serta kurangnya pasokan dan peningkatan harga.

Selain iklim, ada faktor misal mendekati akhir tahun, mendekati bulan-bulan besar seperti bulan Ramadhan. Karena banyak orang yang memborong bahan pangan untuk stok mereka di rumah. Terkadang juga banyak pedagang yang mengakali harga jual mereka agar mereka bisa untung, karena permintaan disaat bulan-bulan besar atau hari-hari besar meningkat.

Selain itu, biaya produksi juga sangat mempengaruhi harga pangan. Seperti harga pupuk, pestisida, dan lain-lain memainkan peran yang sangat penting daslam menentukan harga pangan. Jika harga produksi meningkat, maka para petani juga menaikkan harga jual mereka untuk mendapatkan keuntungan. Harga produksi yang naik membuat para petani pasti mencari cara bagaimana mereka bisa lebih untung.

Jangan lupa dengan kebijakan pemerintah, kebijakan pemrintah juga bisa mempengaruhi kenaikan harga pangan, seperti kebijakan subsidi, pajak, regulasi perdagangan. Subsidi yang diberikan kepada produsen dan petani dapat mempengaruhi produksi, sehingga terjadinya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Pajak dan regulasi perdagangan yang tinggi juga sangat mempengaruhi harga pangan.

Nilai tukar rupiah ke mata uang asing juga mempengaruhi naiknya harga pangan, terutama impor. Negara yang bergantung dengan impor barang, akan terkena dampak fluktuasi nilai tukar mata uang. Disitulah nilai mata uang akan rendah sehingga biaya impor menjadi mahal dan mengakibatkan harga pangan lokal juga meningkat.

Sumber: CNBC Indonesia
Sumber: CNBC Indonesia
Pada saat ini, banyak warga yang mengantri demi beras murah, seperti di bandung, bekasi hingga di jawa timur. Hal ini diakibatkan dari naiknya harga pangan yang meningkat. Lalu banyak warung-warung makan yang menaikkan harga makanan mereka, dan mengurangi porsi mereka semisal untuk masakan yang menggunakan cabe, sekarang porsi cabenya sedikit mengingat meningkatnya harga cabe.

Menteri perdagangan,  Zulkifli hasan, mengatakan bahwa pemerintah akan terus menggelontorkan beras SPHP (Stabilitas pasokan dan harga pangan) sebagai solusi untuk menjaga stabilitas harga beras nasional. Beliau menjamin kualitas beras murah ini bagus dan tidak kalah dengan beras premium.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun