Mohon tunggu...
alfred karafir
alfred karafir Mohon Tunggu... Jurnalis - Verba Volant, Scripta Manent

menginginkan Papua yang damai terlepas dari gerakan-gerakan Separatis OPM

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peringati Hari Trikora Di Papua, KNPB & Sekongkolnya Anarkis

19 Desember 2018   13:00 Diperbarui: 5 Maret 2019   18:18 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tau demonya makar dan tidak memiliki ijin dari aparat keamanan negara, kok ya masih berdemo dan berbuat onar, mengganggu keamanan dan ketertiban yang ada di Kota Jayapura. Tak hanya itu, organisasinya juga tidak memiliki badan hukum yang jelas dan tidak terdaftar dalam Kesbangpol RI alias Ilegal. Ya, kelompok itu yang pasti Komite Nasional Papua Barat (KNPB), SEPAHAM, GARDA-P & WPNA.

Hari ini di kota Jayapura kelompok demonstran KNPB bersama SEPAHAM, GARDA-P dan WPNA yang tergabung dalam Solidaritas  Persatuan Rakyat Papua Barat (SPR-PB) menggelar demo anarkis di kota Jayapura. Kenapa saya bilang anarkis? mari kita liat beberapa foto yang telah saya ambil beberapa waktu lalu dari berbagai sumber sosial media di Jayapura, yakni sebagai berikut :

Inginnya untuk memperingati hari Trikora, tetapi mereka malah berbuat rusuh dan menganggap hari Trikora merupakan awal kejahatan militer Indonesia bagi masyarakat Papua. Sebenarnya menurut saya Trikora adalah sebuah perjuangan rakyat Indonesia dan rakyat Papua seutuhnya untuk lepas dari belenggu penjajahan negara Belanda pada masa itu. Tujuan Trikora sendiri adalah untuk menggagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.

Sudah sepatutnya kelompok-kelompok makar itu tau sejarah yang sebenarnya tentang perjuangan Trikora. Latar belakang perjuangan Trikora muncul karena Belanda masih mengklaim wilayah Papua bagian barat sebagai salah satu provinsinya. Padahal, disaat itu Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya dan mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda menjadi wilayah Indonesia, nah didalamnya ada Papua bagian barat. 

Setelah beberapa tahun Pemerintah Indonesia dan Belanda selesai berkonflik maka terjadilah PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) pada tahun 1969 dan pelaksanaannya secara langsung disaksikan oleh 2 orang utusan dari lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan akhirnya selesailah bahwa Papua telah merdeka bersama Indonesia.

Dari kesimpulan itu, mari kita lihat mana yang salah dan mana yang benar !!!

Ingat ucapan founding father kita yakni Presiden Soekarno bahwa ''Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena dengan adanya sejarah maka terjadilah masa sekarang'' (JASMERAH).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun