Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, Gadis Karmelit yang Mengguncang Dunia dengan "Jalan Kecil"

2 Oktober 2025   05:38 Diperbarui: 2 Oktober 2025   05:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: imagensbonitas)

Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus: Gadis Karmelit yang Mengguncang Dunia dengan "Jalan Kecil"

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang menuntut kehebatan, popularitas instan, dan pencapaian luar biasa, muncul sosok seorang gadis muda dari Lisieux, Prancis, yang justru mengajarkan kebalikannya: keindahan dalam hal-hal kecil, kekuatan dalam kerendahan hati, dan keagungan dalam cinta yang sederhana. Dialah Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, seorang biarawati Karmelit yang hidupnya singkat (1873--1897), namun pengaruhnya menggema hingga ke seluruh penjuru dunia. Pada 1997, Paus Yohanes Paulus II bahkan menggelarinya sebagai Doktor Gereja, menjadikannya salah satu dari sedikit perempuan yang menerima gelar teologis tertinggi dalam Gereja Katolik.

Gadis Muda yang Gigih Mengejar Panggilan

Teresia Martin bukanlah gadis biasa. Sejak kecil, ia memiliki kerinduan mendalam untuk melayani Tuhan. Namun, usianya yang masih di bawah umur menjadi penghalang besar untuk masuk biara Karmel, yang mensyaratkan usia minimal 21 tahun. Dengan tekad yang luar biasa, pada usia 15 tahun, ia menulis surat kepada Uskup dan bahkan berani memohon langsung kepada Paus Leo XIII saat berziarah ke Roma. Dalam adegan yang kini menjadi legendaris, ia berlutut di kaki Paus dan berkata, "Biarlah aku masuk biara meski masih muda!"

Paus terkesan dan memberinya izin tak tertulis. Tak lama setelah itu, Teresia diterima di Biara Karmel di Lisieux, sebuah keputusan yang kelak mengubah wajah spiritualitas Gereja modern.

Jalan Kecil: Revolusi Cinta dalam Kesederhanaan

Di dalam biara yang sunyi, Teresia tidak melakukan hal-hal heroik seperti para martir atau misionaris. Ia tidak pergi ke tanah misi, tidak berkhotbah di depan ribuan orang, dan tidak menulis traktat teologis yang rumit. Namun, dari selnya yang sempit, ia merumuskan sebuah jalan spiritual yang radikal namun penuh keindahan: "Jalan Kecil" (The Little Way).

Inti dari Jalan Kecil adalah melakukan hal-hal biasa dengan cinta luar biasa. Bagi Teresia, setiap tindakan (sekecil apa pun) bisa menjadi doa jika dilakukan dengan niat untuk menyenangkan Tuhan. Memungut jarum yang jatuh, tersenyum pada suster yang menjengkelkan, mengerjakan tugas rumah tangga biara dengan sabar, semua itu adalah "bunga-bunga kecil" yang ia tawarkan kepada Yesus.

"Aku tidak akan melakukan hal-hal besar. Aku akan melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar." (Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus)

Jalan Kecil bukanlah jalan kemalasan atau pasif. Ia adalah revolusi spiritual yang menolak logika dunia: bahwa nilai seseorang diukur dari prestasi, popularitas, atau kekayaan. Sebaliknya, Teresia mengajarkan bahwa Allah justru hadir dalam kerendahan, kelemahan, dan ketergantungan total pada kasih-Nya, seperti seorang anak kecil yang percaya penuh pada ayahnya.

Pelindung Misi Tanpa Pernah Pergi ke Misi

Salah satu ironi paling indah dalam hidup Teresia adalah gelarnya sebagai Pelindung Universal Misi Gereja, sebuah gelar yang diberikan oleh Paus Pius XI pada 1927. Padahal, seumur hidupnya ia tidak pernah meninggalkan biara. Bagaimana mungkin?

Jawabannya terletak pada kuasa doa dan persembahan hidupnya. Teresia percaya bahwa cinta adalah kekuatan paling ampuh di dunia. Ia "pergi ke misi" melalui doa, korban kecil, dan kerinduan mendalam agar Yesus dikenal dan dikasihi di seluruh dunia. Ia menyebut dirinya "prajurit kecil" yang berperang bukan dengan pedang, tapi dengan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun