Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus: Gembala Sederhana yang Menyemai Kasih

21 April 2025   18:58 Diperbarui: 22 April 2025   07:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paus Fransiskus: Gembala Sederhana yang Menyemai Kasih di Bawah Bayang Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI

Pada senja yang hening di Roma, ketika lonceng Basilika Santo Petrus berdentang lembut, dunia merenungkan perjalanan seorang gembala yang telah mengguncang hati umat dengan kasihnya yang sederhana namun mendalam. Jorge Mario Bergoglio, yang pada 13 Maret 2013 dinobatkan sebagai Paus Fransiskus, bukanlah sekadar pemimpin ke-266 Gereja Katolik. Ia adalah imam Yesuit dari Buenos Aires, seorang yang pernah menekuni kimia dan fisika, yang memilih nama Fransiskus untuk menghormati santo pelindung kemiskinan dan ciptaan.

Dengan kerendahan hati yang memikat, ia membawa Gereja menuju visi baru: Gereja yang mendampingi yang tersingkir, menjaga bumi, dan berjalan bersama dalam sinodalitas. Di balik langkahnya, ada pengaruh abadi dari Paus Yohanes Paulus II, sang peziarah global, dan Paus Benediktus XVI, teolog yang merajut iman dengan akal. Namun, Gereja Katolik tidak pernah bergantung pada satu pribadi, melainkan pada Roh Kudus yang menghidupinya. Warisan Fransiskus -melalui ensiklik, surat apostolik, sinodalitas, dan jejak pendahulunya- adalah lentera yang akan terus menerangi Gereja menuju masa depan penuh harapan.

Ensiklik: Nyanyian Kasih untuk Dunia yang Haus

Selama masa kegembalaannya, Paus Fransiskus menghasilkan tiga ensiklik yang menjadi pilar visinya, mencerminkan iman yang mencerahkan, kepedulian terhadap ciptaan, dan kasih yang mempersatukan. Ensiklik-ensiklik ini adalah nyanyian rohani yang menggema di tengah dunia yang penuh luka.

Pertama, Lumen Fidei (Cahaya Iman, 29 Juni 2013). Lahir dari kolaborasi unik dengan Paus Benediktus XVI, Lumen Fidei adalah meditasi tentang iman sebagai cahaya yang menuntun manusia kepada Allah. Menggemakan ensiklik Spe Salvi Benediktus dan semangat evangelisasi Yohanes Paulus II dalam Redemptoris Missio, Fransiskus menegaskan bahwa iman adalah anugerah yang menghubungkan kita dengan sesama, menjadi fondasi bagi sinodalitas yang mengajak Gereja mendengarkan bersama.

Kedua, Laudato Si' (Terpujilah, 24 Mei 2015). Terinspirasi oleh nyanyian Santo Fransiskus Assisi, Laudato Si' adalah seruan profetik untuk menjaga "rumah kita bersama." Dengan konsep "ekologi integral," Fransiskus mengaitkan krisis lingkungan dengan ketidakadilan sosial, mencerminkan ketajaman ilmiahnya sebagai mantan pelajar fisika dan keberanian Yohanes Paulus II dalam isu sosial (Centesimus Annus). Ensiklik ini menginspirasi gerakan global seperti Laudato Si' Action Platform, menjadikan Gereja pelopor keadilan iklim.

Ketiga, Fratelli Tutti (Semua Bersaudara, 3 Oktober 2020). Ditulis di tengah pandemi COVID-19, Fratelli Tutti adalah manifesto persaudaraan universal. Mengambil inspirasi dari dialog Santo Fransiskus dengan Sultan Malik al-Kamil dan Pertemuan Assisi Yohanes Paulus II, ensiklik ini menyerukan solidaritas melawan budaya "buang." Sejalan dengan sinodalitas dan kasih Benediktus dalam Deus Caritas Est, dokumen ini mengajak dunia untuk berjalan bersama sebagai saudara.

Ensiklik-ensiklik ini adalah lentera yang menerangi jalan Gereja, membawa warisan teologi Benediktus dan evangelisasi Yohanes Paulus II ke ranah pastoral yang inklusif, mengundang umat untuk hidup dalam kasih Kristus.

(foto: Bill Mitchwell)
(foto: Bill Mitchwell)

Surat Apostolik: Bisikan Rohani di Momen Kudus

Selain ensiklik, Paus Fransiskus menghasilkan sejumlah surat apostolik yang menandai momen-momen suci, mengajak umat merenungkan iman dengan hati terbuka. Berikut adalah daftar utama hingga April 2025, berdasarkan dokumen resmi Vatikan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun