Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Budaya Lokal: Menyulam Kembali Jiwa Bangsa dalam Keragaman

6 April 2025   20:00 Diperbarui: 6 April 2025   18:57 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Namun, mudik juga memiliki dimensi yang lebih luas dalam konteks identitas nasional. Dalam proses mudik dan balik, kita melihat bagaimana masyarakat Indonesia, meskipun tersebar di berbagai daerah, tetap terhubung oleh rasa persaudaraan yang mendalam.

Menurut survei Kementerian Perhubungan, sekitar 85% pemudik menggunakan transportasi darat, seperti mobil pribadi dan bus, sementara sisanya menggunakan kereta api, pesawat, atau kapal laut. Keragaman moda transportasi ini mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam, namun tetap bersatu dalam tujuan yang sama: merayakan kebersamaan.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Kuliner Lebaran: Selera Nusantara dalam Sepiring Hidangan

Salah satu elemen paling menarik dari perayaan Idul Fitri adalah kuliner khas Lebaran, yang menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Indonesia. Ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng ati, hingga kue-kue tradisional seperti nastar dan kastengel, adalah hidangan yang tak pernah absen di meja makan keluarga saat Lebaran.

Kuliner ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang cerita dan makna di balik setiap hidangan. Misalnya, ketupat yang berbentuk anyaman melambangkan kesempurnaan dan kesucian, sementara opor ayam sering kali disajikan sebagai bentuk syukur atas keberkahan hidup.

Data dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) menunjukkan bahwa penjualan bahan makanan dan produk Lebaran meningkat hingga 30-40% selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Fenomena ini menunjukkan bahwa kuliner Lebaran bukan hanya soal konsumsi, tetapi juga bagian dari ekonomi kreatif yang mendukung keberlanjutan budaya lokal.

Melalui kuliner, kita dapat melihat bagaimana tradisi makan bersama menjadi medium untuk memperkuat identitas nasional, di mana setiap daerah membawa ciri khasnya sendiri ke dalam hidangan Lebaran.

Harmoni dalam Keberagaman: Idul Fitri sebagai Simbol Identitas Nasional

Idul Fitri, bersama dengan segala tradisi dan ritual yang menyertainya, adalah contoh sempurna dari bagaimana agama, budaya, dan identitas nasional saling bertautan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perayaan ini menunjukkan bahwa identitas nasional bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dinamis dan terus berkembang.

Dalam konteks ini, Idul Fitri bukan hanya milik umat Islam, tetapi juga milik seluruh bangsa Indonesia, karena ia mencerminkan nilai-nilai universal seperti kekeluargaan, toleransi, dan kebersamaan.

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, Indonesia telah berhasil menjadikan Idul Fitri sebagai momen yang menguatkan solidaritas sosial. Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa program zakat, infaq, dan sedekah selama Ramadan meningkat signifikan, mencapai Rp27 triliun pada tahun 2023.

Ini adalah bukti bahwa Idul Fitri tidak hanya memperkuat identitas individu, tetapi juga memperkuat identitas kolektif bangsa. Dengan demikian, perayaan ini layak disebut sebagai salah satu upaya melestarikan identitas nasional.

Penutup: Merawat Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun