Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mudik Tanpa Pamrih (Tapi Dapat Bonus Drama)

3 April 2025   12:46 Diperbarui: 3 April 2025   12:46 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)

Mudik Tanpa Pamrih (Tapi Dapat Bonus Drama)

Ketika Lebaran tiba, semua orang ingin mudik dengan lancar. Tapi keluarga Pak Sandi? Mereka lebih memilih jadi bintang reality show dadakan di rest area.

 

Salah Bus, Salah Arah

Berjam-jam terjebak macet, bus yang membawa keluarga Pak Sandi mampir ke rest area. Pak Sandi sekeluarga memilih waktu mudik setelah hari raya plus dua hari. Mereka menyangka mudik setelah hari raya jalanan lebih sepi. Setelah beres segala "urusan" selama di rest area, Pak Sandi dan istrinya naik kembali ke bus. Dengan penuh keyakinan, mereka masuk ke bus yang terparkir rapi. Lima menit setelah berangkat, Bu Siti nyeletuk:

"Pak, kok pemandangannya mirip Jakarta lagi?"

Pak Sandi, yang tadinya asyik scroll-scroll HP, langsung kaget. "Lho, ini bukannya ke Jateng?!"

Sopir bus, yang sedang asyik nyemil keripik kentang, cuma nyengir: "Ini bus balik ke Jakarta, Pak. Kalau mau ke Jateng, harusnya naik yang warna hijau, bukan yang ini."

"Lah, terus kenapa Bapak nggak bilang dari tadi?!"

"Kan Bapak yang langsung masuk sambil bilang 'Ayo cepat, nanti kehabisan kursi!'"

 

Negosiasi Harga "Keikhlasan"

Mereka minta turun di pom bensin terdekat. Sebelum pergi, sopir bilang: "Ongkosnya seikhlasnya ya, Pak. Kan masih suasana Lebaran."

Pak Sandi, yang sedang berusaha ngirit, nawar: "50 ribu, Pak, boleh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun