Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Novia Widyasari Rahayu, Korban Kemanusiaan

7 Desember 2021   15:11 Diperbarui: 7 Desember 2021   15:11 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novia Widyasari Rahayu, Korban Kemanusiaan. Sumber: sewaktu.com

Inilah yang ada pada diri seorang Bripda Randy. Hanya mampu menyembunyikan aib yang dibuatnya. Namun, rasa kemanusiaan diabaikan. Nurani beku, sampai melupakan peran perempuan yang hadir dalam dirinya. Jika Bripda Randy memiliki rasa kemanusiaan, aborsi tak perlu dilakukan. Gentlemen dong, harus menerima dan berani memakai akal budi yang sehat untuk menerima Novia sebagai "teman seperjalanan".  

Rasa kemanusiaan, sebuah rasa yang bebas. Bebas dalam pengertian ini adalah merdeka. Merdeka dalam pemikiran I. Kant, filsuf dan salah satu tokoh Pencerahan pada akhir abad ke-18, mengungkapkan merdeka untuk menggunakan akal budi (Vernunt). Akal budi, salah satu bagian manusia. Bagian ini terabaikan Bripda Randy dalam realitas hidup bersama Novia. Novia "terpental" hanya karena akal budi Bripda Randy, tak digunakan secara bijaksana layaknya seorang manusia dewasa.

Selain I Kant menyebut akal budi sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dari manusia, bagian lain disebutnya dengan nama "publik". "Publik" sama dengan arena. Di area publik inilah, setiap orang melihat dan membaca, apakah orang yang dewasa mampu menggunakan akal budinya. Novia, telah tiada. Ia meninggal di samping kubur ayahnya.

Viral kisah Novia, bukan karena ia meninggal, tetapi boleh dibilang, Bripda Randy tak mampu menggunakan kebebasannya untuk menerima Novia sebagai "teman seperjalanan". Meninggal Novia ialah "arena publik". Dari arena publik inilah, orang sejagad baru memahami bagaimana perjuangan hidup yang dijalankan Novia selama ini. Novia mengalami alienasi dari pacarnya, Bripda Randy dan putusasa dengan dirinya sendiri. Ia mengadu namun responsnya tak berguna. Ia memilih cara, mengaduh pada sang ayah. Selesailah!

Rasa kemanusiaan, terbenam, kini muncul ke "publik"

 Bagi I. Kant, "publik" ialah arena dimana akal budi dipertunjukkan. Dan orang-orang dapat melihat dan memahami, sejauhmana orang menggunakan akal budinya. Novia, di "publik", menggunakan akal budinya secara dewasa. Ia berjumpa dengan keluarganya, keluarga Bripda Randy, dan mungkin sahabat-sahabatnya untuk membantu dia memberi solusi. Bisa saja, orang-orang telah membantunya dengan caranya. Dan belum menemukan titik kulmunasi yang jelas.

Namun, sisi inilah yang sebenarnya "arena" kemanusiaan dipertaruhkan. Rasa kemanusiaan: keadilan, hormat, solider, peduli, dan lain-lain bukan menjadi fokus dunia sosial masa kini. Egoisme diri, hedonisme, dan fatalisme telah menggerogoti hati nurani, dan kini menjadi penguasa, yang mengikis habis rasa kemanusiaan itu. Novia, mundur diri. Ia akhirnya berpasrah dengan perjuangannya. Mengambil keputusan yang tidak dikehendaki publik. Inilah fakta, bahwa Novia tak sanggup menghadapi realitas dan rasa kecewa yang diterimanya.

Kini, publik menyoroti kisahnya. Apresiasi rasa kemanusiaan muncul ke ruang publik. Hemat saya, ini bukan hal baru. Tetapi justru keterlambatan dalam hal kesadaran. Sadar bahwa baik atau buruk, selalu datang terlambat, ketika kisah itu bermakna korban dan derita. Pada titik inilah yang sekarang dimiliki oleh "dunia viral".

Pangkalpinang, 7 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun