Mohon tunggu...
Alfiyatul Ilmiyah
Alfiyatul Ilmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

apa saja yang penting seru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektif Tidaknya Suatu Pembiasaan

2 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 2 Oktober 2022   22:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebiasaan anak terbentuk dari kebiasaan orang tua. Bisa dikatakan juga kebiasaan anak itu berasal dari orang tua. Hal yang sehari-hari dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Bahkan hal kecil seperti gaya berjalan orang tua pun akan ditiru orang tua. Bukan gaya berjalan orang tua yang menurun ke anak, namun anak yang meniru orang tua. Saat mereka belajar berjalan, waktu itu, masa dimana anak merasa hal di sekitar mereka itu dunia bagi mereka, jadi apa yang mereka lihat dari orang tua, bagaimana gaya jalan orang tua itulah gaya jalan yang benar. Hal itu sudah menjadi kebenaran yang tak dapat dibantah bagi mereka, karena itulah yang mereka percayai.

Kebiasaan itu dapat dibentuk. Entah itu kebiasaan buruk maupun kebiasaan baik. Normalnya, dengan membiasakan kebiasaan-kebiasaan baik pasti orang tua atau guru yang memulai adanya ‘pembiasaan’ tadi, memiliki tujuan agar terbentuk kebiasaan baik dalam diri anak. Namun, perlu diingat metode ini berkemungkinan akan cocok untuk satu individu, tapi hal ini tidak menjamin keberhasilan pada individu lain. Pembentukan kebiasaan dengan metode ini memiliki satu poin penting yang dapat menentukan keberhasilan dari pembiasaan ini adalah bisa tidaknya anak tadi beradaptasi dengan baik pada pembiasaan ini. Jika anak tidak bisa beradaptasi, perilaku yang akan ditunjukkan adalah mereka akan tetap mengikuti pembiasaan tadi, dengan perasaan tertekan, biasanya anak yang berperilaku seperti ini, ketika program pembiasaan ini selesai, dia akan memiliki rasa lega yang tak bisa dibendung, dan berhenti melakukan pembiasaan tadi, kemungkinan terburuknya kebiasaan anak tadi akan menjadi semakin buruk. Ada juga yang akan secara langsung memberontak dengan tidak melakukan pembiasaan tadi sampai-sampai mendapatkan hukuman berkali-kali.

Bukan berarti metode pembiasaan ini tidak efektif, hal yang perlu digaris bawahi dalam metode ini adalah dengan memulai pembiasaan-pembiasaan pada hal-hal kecil, baru kemudian meningkat ke pembiasaan yang lebih berat. Tapi itu tidak menentukan 100% keberhasilan dari pembiasaan ini. Terdapat berbagai variabel yang mempengaruhi keberhasilan pembiasaan ini. Dari pandangan individu, pengalaman individu, lingkungan di sekitar individu, dan hubungan yang dimiliki individu tadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun