Mohon tunggu...
ALFIY ALFATARIZQI
ALFIY ALFATARIZQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menulis berita dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNDIP Tim II 2022/2023 - Darurat Antraks, Mahasiswa UNDIP Edukasi Penyakit Antraks

15 Agustus 2023   20:34 Diperbarui: 15 Agustus 2023   20:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

DARURAT ANTRAKS! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Melakukan Edukasi Penyakit Antraks DARURAT ANTRAKS! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Melakukan Edukasi Penyakit Antra

Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri (15/08/2023), Penyakit antraks Kembali mengundakng perhatian di Kabupaten Wonogiri. Dikenal sebagai penyakit yang mematikan pada hewan maupun manusia, antraks menjadi ancaman serius yang membutuhkan langkah dan penanganan yang tepat.

Bersamaan dengan kegiatan vaksinasi sapi di Kabupaten Wonogiri, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro program studi Peternakan melakukan edukasi terhadap peternak sekitar desa terkait bahaya antraks serta cara menangani penyakit antraks di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Program kerja ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam upaya mengenali penyakit antraks dan cara menanganinya.

Antraks adalah penyakit menular pada hewan dan manusia oleh bakteri Bacillus Anthracis. Bakteri ini membentuk spora yang dapat bertahan dalam tanah hingga 50 tahun, penyakit ini ditemukan pada ternak ruminansia seperti sapi yang ditandai dengan adanya darah yang keluar dari lubang hidung, mulut, telinga dan anus.

Selain itu, tanda dari penyakit antraks yaitu adanya demam tinggi pada ternak (41C), kejang pada ternak dan disertai kematian mendadak pada ternak. Antraks pada manusia menyerang  melalui kulit orang yang terkena antraks, memakan daging yang terpapar antraks, kontak langsung dengan hewan atau bisa melalui nyamuk, lalat dan caplak.

Pencegahan penyakit tersebut dapat diperkecil melalui vaksinasi rutin, tidak menyembelih dan mengkonsumsi daging yang terpapar penyakit antraks, melakukan sanitasi kandang secara rutin, melakukan karantina selama 14 hari pada ternak yang baru datang, bila ada ternak yang mati karena antraks bisa langsung dibakar atau dikubur dan melapor pada dinas terkait. Kegiatan ini mendapat respon positif oleh peternak di Desa Ngadirojo Lor.

Penulis: Alief Rahasya Dewa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun