Mohon tunggu...
Alfitra Raya Rachmana
Alfitra Raya Rachmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Bukan orang bener tapi beneran orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pemanfaatan Mikroalga Sebagai Sumber Food/Feed Grade

4 Desember 2022   14:59 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

• Kultur Chaetoceros calcitrans
Jadi, pada saat dilakukan pengkulturan, beberapa hari pertama mengalami perubahan warna. Warna yang semakin pekat menandakan bahwa C. calcitrans tumbuh dan berada difase log/eksponensial, sedangkan warna yang memudar menandakan bahwa C.calcitrans tidak
tumbuh atau mengalamifase lag selama beberapa hari meskipun media inokulum sebelumnya sama dengan mediakulturyang baru. Haripertama dankeduakultur mulai terlihat adanya perubahan warna menjadi sedikit pudar, perubahan tersebut terjadi karena adanya fase adaptasi/lag dimana C.calcitrans yang dikultur memerlukan waktu untuk mengenali lingkungannya yang baru meskipun media kulturnya sama dengan media sebelumnya. Maka dari itufaktor lingkungan berpengaruh.

• Nilai Ekonomis Chaetoceros calcitrans
Salah satu pakan alami yang memiliki banyak manfaat adalah Chaetoceros. Kelebihan dari mikroalga ini disamping pemeliharaanya mudah juga memiliki nilai nutrisi yang baik. Pakan alami sebagai penunjang budidaya ikan dan sekaligus sebagai faktor pendukung keberhasilan budidaya semakin giat dibudidayakan. Kelebihan dari mikroalga ini disamping pemeliharaanya mudah juga memiliki nilai nutrisi yang tinggi. Menurut Suyono dan Haryadi . Chaetoceros calcitrans adalah mikroalga yang memiliki potensi tinggi sebagai penghasil senyawa-senyawa kimia bernilai ekonomi tinggi seperti asam lemak omega memiliki kandungan asam lemak omega 3 EPA yang cukup tinggi.

• Inovasi Chaetoceros calcitrans
Ketersediaan C. calcitrans yang ada di alam tidak menentu, sehingga untuk mencukupi ketersediaannya perlu diperbanyak melalui proses kultur. Kultur C. calcitrans dapat dilakukan dalam skala laboratorium atau kultur murni. Kultur murni bertujuan untuk mendapatkan spesies murni dan dilakukan di laboratorium dengan tahapan dimulai dari sterilisasi, isolasi, kultur media sampai penyimpanan benih. Sedangkan kultur skala laboratorium adalah pembuatan fitoplankton yang dilakukan di laboratorium untuk memperoleh plankton monospecies yang digunakan sebagai stok budidaya dalam skala menengah dan massal.

3. Dunaliella salina
Oke kita udah masuk mikroalga yang terakhir nih, Dunaliella salina termasuk salah satu jenis fitoplankton dalam kelas Chlorophyceae (alga hijau) yang disebut flagellata hijau bersel satu. Mikroalga Dunaliella salina merupakan salah satu mikroalga yang memiliki kandungan β-karoten alami terbanyak.

• Ciri Morfologi Dunaliella salina
Ternyata oh ternyata Dunaliella memiliki dua buah flagella, memiliki daya gerak memiliki daya gerak uniseluler, dilapisi oleh mantel glikoprotein, ukuran sel dengan panjang berkisar antara 9-11µm berwarna berubah seperti merah dan hijau

• Nilai Ekonomis Dunaliella salina
Salah satu manfaat alga yang dapat memproduksi agen antivirus telah banyak diketahui. Dunaliella salina merupakan mikroalga laut yang mengandung komponen utama yaitu karotenoid, Pigmen karotenoid mengandung aktivitas antioksidan pada hewan akuatik, selain itu juga dapat meningkatkan fungsi imun dan meningkatkan resistensi penyakit pada hewan.

• Kultur Dunaliella salina
Media yang umum digunakan dalam kultur Dunaliella sp. adalah modifikasi media Johnson. Modifikasi media Johnson diketahui memiliki komposisi nutrien yang lengkap sehingga mampu mendukung pertumbuhan Dunaliella sp. Media lain yang dapat digunakan dalam kultur Dunaliella sp. adalah media Ramaraj . Media Ramaraj merupakan pengembangan dari media Johnson dengan penambahan Vanadat. Vanadat pada dasarnya merupakan senyawa yang beracun dan dapat merusak sel, menghambat pertumbuhan serta mengganggu metabolisme.

• Inovasi Dunaliella salina
Mikroalga jenis ini dapat diinovasi sebagai obat kesehatan bagi tubuh serta makanan sehat. Pemanfaatan mikroalga D. salina sebagai bahan fortifikasi pangan dapat diaplikasikan melalui bentuk serbuk, tablet, kapsul, minuman kaleng, permen dan bahan campuran yang ditambahkan pada makanan lainnya seperti mie instan dan komoditas utama lain dengan tetap menambahakan nilai gizi kedalam makanan untuk meningkatkan kehidupan di masyarakat agar tetap terjaga kesehatanya.

Yuhuuu, sobat JAWARA sekarang sudah pada tahu kan apa saja kandungan dan inovasi dari 3 mikroalga yang telah kelompok kami bahas. Nah semoga apa yang sudah kelompok 4 berikan dapat bermanfaat untuk kalian semuanya yang sudah membacanya, terima kasih all & sampai jumpa di tulisan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun