Mohon tunggu...
Alfira BellaSafitri
Alfira BellaSafitri Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Nama saya Alfira Bella Safitri, biasa dipanggil Abel. Saya mahasiswa Universitas Negeri Semarang prodi Pendidikan Tata Boga. Hobi saya adalah photography dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemeriahan Merdi Desa 7 Hari 7 Malam Dusun Nguwok Desa Bowongso

19 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dusun Nguwok Desa Bowongso menyelenggarakan acara merdi desa yang dilaksanakan pada 31 Oktober hingga 6 November 2022. Acara merdi desa tersebut dilaksanakan secara meriah selama 7 hari 7 malam dengan berbagai macam kegiatan. 

Merdi desa atau selamatan desa merupakan salah satu tradisi atau upacara adat yang diadakan 3 tahun sekali sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Melalui acara ini dapat juga untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga masyarakat desa dan untuk mengenang jasa para pendiri desa.

Penyelenggaraan acara merdi desa kali ini diakui lebih meriah dan tertata dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya sponsor dan kerja sama yang baik antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, masyarakat, dan pemuda sebagai panitia penyelenggara. Selain itu, persiapan dilakukan selama 2 bulan penuh mulai dari pembuatan proposal, pengajuan, hingga presentasi yang menjadikan acara ini dapat terlaksana dengan baik.

Merdi desa Dusun Nguwok sendiri mengusung tema potensi lokal berupa pertanian, pariwisata, ekonomi, kreatif seni budaya, serta identitas khas yang menjadi ciri Dusun Nguwok. Diadakannya acara ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk menjaga tradisi nenek moyang dan melestarikan budaya di era modern ini dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Acara merdi desa Dusun Nguwok kali ini mampu menarik perhatian dan antusias  masyarakat dengan begitu besar melalui berbagai macam kegiatannya mulai dari hari pertama sampai hari terakhir. 

Hal itu karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan menampilkan potensi lokal yang erat kaitannya dengan masyarakat.
Mahasiswa UNNES GIAT 3 bersempatan hadir dan ikut serta dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan pada acara merdi desa Dusun Nguwok tahun ini. Hal ini menjadi suatu kesempatan yang berharga. Melalui acara tersebut mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 yang ditempatkan di Desa Bowongso dapat melihat secara langsung mengenai adat tradisi dan kebudayaan yang ada di Desa Bowongso khususnya Dusun Nguwok.

Pada hari pertama tanggal 31 Oktober acara merdi desa dibuka dengan Khotmil Quran dan doa bersama. Acara tersebut berlangsung pada malam hari yang dimulai pukul 19.00 s.d. selesai. Anak-anak yang mengikuti Khotmil Quran tersebut akan dikhitan pada esok paginya.
Pada hari berikutnya, dilanjutkan dengan Karnaval dan Khitan Massal. Masyarakat sangat antusias mengikuti Karnaval terlihat dari totalitas mereka dalam berdandan dengan mengenakan kostum-kostum yang unik dan kreatif, seperti kostum hantu, zombie, pakaian adat daerah, dan lainnya. Selain itu, dengan adanya Drum Band menambah semarak acara Karnaval tersebut. Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 juga turut ikut serta dalam Karnaval tersebut dan berbaur dengan masyarakat.

Selanjutnya, hari ketiga diisi dengan pemotongan pita dan peresmian Masjid Miftahul Nurul Huda oleh Bupati Wonosobo Bapak Haji Afif Nur Hidayat S.Ag. Kemudian, dilanjutkan dengan Pengajian Akbar bersama Gus Ulinnuha serta penampilan Pentas Panggung Qosidahdari Jami’atul Ihsan Magelang. Pada acara ini mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 Desa Bowongso juga berkesempatan bertemu secara langsung dengan Bupati Wonosobo dan berfoto bersama.
Pada hari keempat dan kelima diisi dengan penampilan Tari Tayub dan D’Kiesta. Kemudian, pada hari keenam diisi oleh tarian tradisional dari Temanggung, yaitu Tari Ndolalak. Pada hari terakhir ditutup dengan selawatan bersama Habib Muh. Syafi’i Al Idrus. Acara selawat tersebut sangat ramai dan dipenuhi oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Dengan diadakannya acara Merdi Desa ini diharapkan dapat menjadi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah dan segala karunia yang telah diberikan. 

Selain itu, dengan adanya acara ini juga menjadi wujud pelestarian budaya serta pengingat untuk senantiasa nguri-uri budaya jawa dan mempertahankan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang di masa lampau. Terlebih lagi di era modern saat ini yang dengan mudahnya budaya asing masuk dan mengakibatkan ditinggalkannya budaya kita sendiri. Nguri-uri budaya jawa merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua agar tidak hilang termakan usia. Salah satunya dengan acara Merdi Desa seperti yang  dilakukan Dusun Nguwok Desa Bowongso untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya yang dimilikinya.
Salam Budaya!

Penulis: Yofi Dwi Anggun dan Alfira Bella Safitri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun