Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Monyetku Ternyata Bukan Cinta Sejatiku

23 November 2020   02:50 Diperbarui: 23 November 2020   03:02 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu itu pintar dalam pendidikan, pintar juga dalam karir, tapi kok bodoh ya dalam percintaan?" Dan penulis pun hanya tersenyum dengan wajah memelas saja mendengar kata itu. hehehe

*

Dari kisah pengalaman di atas, setidaknya untuk kompasianer lainnya mungkin pernah mengalami atau masih dalam situasi yang sama namun tidak sadar.

Nah, yang membuat tidak sadar itu karena ada cinta di dalamnya. Sementara yang paling peka terhadap situasi dan kondisi seseorang sedang bodoh oleh cinta adalah teman dekat kita sendiri. Ia pasti akan mulai banyak berkomentar dan memberikan saran ketika sahabatnya ada perubahan dan butuh bantuan imun untuk disadarkan pada situasi yang rumit dalam percintaan.

Mereka bukannya cerewet, tapi teman yang baik pastinya tidak ingin kita terluka hingga menyarankan kita banyak hal. Sehingga pada situasi ini penting juga untuk mendengarkan saran orang terdekat, namun tetap perlu kita renungkan karena hasil akhir untuk keputusan tetap ada pada diri kita sendiri yang menjalani suatu hubungan tersebut. 

Jika memang masih bisa dipertahankan, ya pertahankan. Jika memang sudah tidak kuat, ya jangan dipaksakan.

Menjalin hubungan dengan seseorang yang kita anggap kekasih itu kan seharusnya memberikan kebahagiaan sebagai pelengkap perjalanan kehidupan. Namun jikalau sebaliknya, anda mungkin sedang menjadi salah satu korban dari Toxic Relationship.

Ya... sesama pernah menjadi korban perasaan atas nama cinta, harapannya kita bisa mengambil hikmah lah dari semua itu untuk ke depannya bisa lebih baik lagi dalam menjalin suatu hubungan kembali.

Jangan takut atau trauma juga untuk jatuh cinta lagi setelah gagal dengan yang lalu. Anggap saja anda dulu masih bodoh. Nah, sekarang kan sudah tidak bodoh lagi karena ada suatu pengalaman menyedihkan yang pernah dilalui.

Jadi tidak ada kamus trauma akan cinta, yang ada tetap semangat cari jodoh yang lebih baik darinya tanpa terbeban dengan kisah yang lalu. Karena ia (mantan) adalah ia, dan tidak bisa disamakan dengan yang baru.

Jangan kapok jatuh cinta, karena anda juga pantas untuk Bahagia :)

Salam, @Alfira_2808

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun