Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Media Tak Lagi Netral

7 Oktober 2020   19:00 Diperbarui: 7 Oktober 2020   18:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tempat dimana kita semua mendapatkan kecepatan informasi dan hiburan setiap harinya dan kita sebut Media. Bisa jadi dari Surat Kabar, Televisi, Radio, Internet, dsb. Suatu tempat yang kita berikan rasa kepercayaan tinggi dalam hal informasi yang diberikan.

Namun bagaimana jika Media tak lagi Netral?

Tak lagi Netral dalam hal ini seperti memihak pada salah satu objek. Misalnya ketika ada pemilihan presiden. Kemudian Media tersebut sering kali fokus memberitakan hal-hal yang bagus mengenai salah satu tokoh atau kandidat calon presiden tersebut. Sebaliknya bisa fokus menjelekkan atau memberitakan keburukan-keburukan dari lawan calon presiden lainnya.

Hal ini dikarenakan tim sukses salah satu calon presiden tersebut bisa nego dengan pemilik Media tersebut dengan banyak hal yang tidak kita ketahui, sehingga Media tersebut tak bisa dipercaya lagi karena tidak Netral.

Media yang tidak Netral biasanya ada tekanan-tekanan tersendiri dari atas ke bawah. Dan para pekerja media seperti jurnalistik pun menyayangkan hal ini. 

Yang awalnya mereka bersemangat dan menggebu-gebu memberitakan realita yang ada, tapi karena ada tugas dari pemilik instansinya langsung untuk dibelokkan, apalah daya? 

Sebagai para pekerja, hanya bisa menuruti perintah atasan walaupun tidak sesuai dengan hati dan pikiran sendiri (terpaksa).

Media yang tidak Netral bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di seluruh Negara di dunia. Salah satunya seperti Media di India.

Bollywood mania di seluruh penjuru dunia masih sedang berduka karena kehilangan satu aktor berbakat Sushant Singh Rajput (SSR) pada bulan Juni 2020 lalu, yang ditemukan tergantung di atap apartemennya dengan dugaan Bunuh Diri. 

Padahal dari banyaknya bukti yang mengarah ia dibunuh lebih banyak dari pada bunuh diri yang tak masuk akal. Meskipun polisi mumbai sudah mengklarifikasi ini murni bunuh diri, tapi fans dan masyarakat india mendesak CBI untuk mengambil alih penelusuran kematian aktor tersebut dengan dugaan pembunuhan berencana yang ada unsur kaki tangan politik juga di dalamnya.

Sehingga sampai bulan ke-4 meninggalnya almarhum, rating media india untuk kasus ini masih paling tinggi dari pada pemberitaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun