Mohon tunggu...
alfin bontang
alfin bontang Mohon Tunggu... Guru - خالص الف مسؤلى

Riwayat Pendidikan : Tk Pertiwi Palopo, SD. Muhammadiyah Palopo, SD. Muhammadiyah 1 Bontang, SMP. Bahrul Ulum, MAN 2 Jember, IAIN Jember.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme Beserta Tokoh Pemikiran

15 Juni 2020   19:25 Diperbarui: 15 Juni 2020   19:19 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian filsafat esensialisme adalah aliran filsafat yang mengingatkan manusia tentang kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah memberi banyak kebaikan. Menurut esesnsialisme, nilai - nilai kemanusiaan itu terbentuk secara bertahap. 

Tujuan filsafat pendidikan esensialisme adalah membentuk kepribadian dunia dan akhirat. Ciri - ciri filsafat esensialisme yaitu minat yang kuat dan tahan lama yang tumbuh dari upaya proses belajar, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa, teori yang kuat tentang pendidikan. Macam - macam pandangan dalam esensialisme ada 5 yaitu pandangan mengenai realita, nilai pendidikan, pengetahuan, belajar, dan kurikulum.

Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Esensialisme

a. John Lock lahir tahun 1632 di Wrington, Inggris. john lock merupakan seorang filsuf asal Inggris. locke mengatakan bahwa pendidikan hendaknya selalu melihat situasi dan kondisi.

b. William C. Bagley mengatakan ada beberapa ciri - ciri filsafat yaitu minat yang kuat dalam proses belajar, pengawasan, pengarahan, bimbingan orang dewasa, teori yang kuat tentang pendidikan.

c. Issac L Kandel mengatakan bahwa materi pelajaran yang diberikan tersebut sebagai sumber untuk memandu perilaku sosial 

d. Frieddrik Herbart mengatakan bahwa tujuan pendidikan yaitu bagaimana cara seseorang menyelesaikan jiwa dengan kebijaksanaan tuhan.

e. William T Harris mengatakan bahwa pendidikan menjadikan realitas berdasarkan susunan yang memelihara nilai - nilai secara turun temurun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun