Mohon tunggu...
Alfina Rohmah
Alfina Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin

Suka nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebaran Hoax pada Platform Facebook

3 Mei 2024   01:23 Diperbarui: 3 Mei 2024   01:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Facebook masih menempati posisi pertama penyebaran hoaks di awal 2023"
berita yang ditulis oleh Narda Margaretha Sinambela. Pada mei 2023 lalu.

Penyebaran Hoax merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan serius juga karena dapat menyebarkan kebingunagan, memicu ketidakpercayaan, merusak reputasi individu maupun kelompok, lebih parahnya berita hoax dapat mempengaruhi kebijakan publik atau keputusan politik.

Anggota Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Linda Salma mengungkapkan bahwa Facebook menjadi salah satu platform media sosial yang paling banyak menyebar hoaks di kuartal I tahun 2023.

"Ada lima besar saluran hoaks yang digunakan pada kuartal I tahun 2023 dimulai dari Facebook, disusul tempat kedua Youtube, Twitter, TikTok dan WhatsApp," ujar Linda dalam webinar Mafindo "Litbang Talk #01" di Jakarta, Rabu.Adapun posisi lima teratas sebagai kanal penyebaran hoaks dipegang oleh Facebook dengan 218 temuan (33 persen), Youtube 214 temuan (32 persen), Twitter 93 temuan (14 persen), TikTok 49 temuan (8 persen) dan WhatsApp 48 temuan (7 persen)

contoh jelasnya penyebaran hoax difacebook dapat dilihat dari berita yang ditulis oleh bayu prata syahputra pada januari 2024 kemaren yaitu:
"Benarkah gudang kotak suara ganda ditemukan di Makassar?"

Pada berita yang ditulis oleh bayu dikatakan bahwa terdapat sebuah vidio berdurasi 27 detik yang diunggah pada facebook bahwa ditemukannya kotak suara ganda dimakassar oleh relawan paslon satu. Ternyata, Berdasarkan hasil penelusuran Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, video tersebut sebelumnya pernah beredar ditahun 2019, namun beredar luas lagi seakan-akan terjadi di Pemilu 2024.Koordinator Divisi Humas dan Datin Bawaslu Sulsel Alamsyah menegaskan bahwa video tersebut adalah materi dari Pemilihan Umum 2019 dan tidak relevan dengan tahapan Pemilu 2024.video tersebut sudah diinvestigasi pada waktu itu dan tindakan korektif telah diambil untuk menjelaskan kondisi dalam video yang beredar tersebut.
pihak KPU Provinsi Sulsel koordinator perencanaan dan logistik (Marzuki) menjelaskan untuk tahapan perakitan kotak suara, saat ini masih dalam keadaan tersegel dan belum di rakit. Informasinya, awal Januari tahun depan baru dilakukan perakitan kotak suara yang sudah terdistribusi.
sudah jelas penemuan kotak suara ganda dimakassar adalah hoax yang mungkin dapat merugikan individu maupun organisasi.

Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Berikut beberapa solusi guna menghindari berita hoax:

1. Memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
2. Mengonfirmasi sumber informasi dari beberapa sumber yang tepercaya.
3. Memperkuat kritisisme terhadap konten yang tidak jelas atau mencurigakan.
4. Mendukung pendidikan dan literasi digital untuk memperkuat kemampuan pengguna dalam membedakan antara informasi yang valid dan hoax.
5. Menggunakan alat dan fitur yang disediakan oleh platform media sosial untuk melaporkan konten yang mencurigakan.
6. Memperkuat kebijakan dan penegakan hukum terhadap penyebaran berita palsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun