Piala Dunia. Siapa sih yang tidak tahu kompetisi tersebut? Semua fans sepak bola pastinya mengetahui ajang kompetisi bola paling bergengsi di dunia yang diadakan tiap empat tahun sekali ini. Adapun nama resminya yang dalam bahhasa Inggris yaitu FIFA (Federation Internationale de Football Associaton).Â
Piala Dunia ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1930 yang diikuti oleh 13 tim negara. Negara-negara tersebut dipilih dan diundang oleh FIFA. Adapun negara-negara pertama yang mengikuti Piala Dunia terdiri dari enam negara Amerika Selatan, lima dari Eropa, dan dua dari Amerika Utara.Â
Semua pertandingan berlangsung di Montevideo, Uruguay dengan menggunakan tiga stadion, yaitu Stadion Centenario, Stadion Pocitos, dan Stadion Parque. Puncak pertandingan Piala Dunia pertama diselenggarakan pada 30 Juli 1929, di mana Uruguay melawan Argentina. Hasil akhirnya adalah Piala Dunia pertama dimenangi tim nasional Uruguay dengan skor 4-2.
Tahun demi tahun pun berlalu dan pada tahun 2010, Sepp Blatter yang kala itu menjabat sebagai Presiden FIFA, resmi memilih Qatar sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 2022. Dan saat ini Piala Dunia tersebut tengah dilaksanann di Qatar. Upacara pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung sekitar 30 menit.Â
Pembukaan tersebut menampilkan berbagai penampilan mulai dari aktor, penyanyi, dan penari lokal hingga internasional. Seperti bintang Hollywood Morgan Freeman, penyanyi asal Qatar Fahad Al Kubaisi, dan kemudian salah satu bintang K-Pop yaitu Jungkook dari boyband BTS asal Korea Selatan juga turut serta ikut memeriahkan acara Pembukaan Piala Dunia kali ini.
Dan puncak upacara pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar diisi dengan pertunjukan kembang api ciamik yang menerangi langit di atas stadion yang berjarak 44 kilometer dari utara ibukota Qatar, Doha, itu. "Dari Qatar, dari dunia Arab, saya menyambut semua orang di Piala Dunia 2022," kata Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dikutip dari Doha News.
Namun, dibalik kemeriahan Piala Dunia 2022 Qatar tersebut, ternyata Qatar mendapat banyak kritikan dari berbagai media terutama dari negara-negara barat. Dalam sepekan terakhir, kritik terhadap Piala Dunia 2022 Qatar semakin meningkat.Â
Salah satu topik utama yang terus menjadi sorotan adalah tudingan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam persiapan maupun penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar kepada sosial kelompok LGBT+. Pihak sosial kelompok LGBT+ merasa bahwa dirinya 'dipojokan' oleh aturan-aturan yang ada di Qatar.Â
Namun hal itu tentu merupakan hal yang berkaitan dengan fakta bahwa Qatar merupakan negara Islam. Pengertian LGBT+ sendiri adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Yang awalnya pada tahun 1990, LGBT digunakan untuk merujuk pada kelompok homoseksual dan transgender saja. Sekarang, singkatan ini melingkupi lebih banyak orientasi seksual dan beragam identitas gender dan berubah menjadi LGBTQIA atau LGBT+.
Larangan kampanye yang dikeluarkan oleh Pemerintah Qatar bagi pihak LGBT+, seperti penyitaan benera LGBT+ yang dikibarkan pada saat Piala Dunia berlangsung. Hal itu tentu menuai kontroversi dari seluruh dunia, dimana mereka beranggapan bahwa hak asasi mereka telah direbut.Â
Kejadian ini pun menjadi dilemma yang sangat besar bagi pihak-pihak di Piala Dunia, karena sebagian besar penonton dan pendukung yang datang berasal dari negara-negara Barat, dimana mereka telah menormalisasikan budaya LGBT.