Anak usia dini bisa diartikan sebagai anak yang berusia dibawah 6 tahun yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental. Â Pada masa itu anak mengalami masa keemasan atau bisa juga disebut dengan golden age, dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru harus menemani, mendampingi dan memaksimalkan pemberian stimulus atau rangsangan-rangsangan dalam meningkatkan perkembangan anak.
Pada masa keemasan tersebut, ada enam aspek perkembangan yang harus dikembangkan anak usia dini yakni perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosianal, dan seni. Enam aspek perkembangan tersebut memiliki konsep dasar yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pengetahuan yang lebih luas dalam memahaminya. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan tentang konsep dasar dan tahapan proses perkembangan kognitif anak usia dini.
Perkembangan merupakan suatu proses yang menuju kearah yang lebih sempurna dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali pada keadaan semula. Perkembangan menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam diri individu sehingga individu tersebut mengalami kedewasaan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang terjadi bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Istilah kognitif berasal dari kata cognition atau kognisi yang memiliki persamaan kata knowing, dalam bahasa Indonesia berarti mengetahui. Â Sedangkan menurut istilah kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan individu yang meliputi kemampuan dan aktivitas mental yang terkait dalam proses penerimaan, pemrosesan, dan penggunaan informasi dalam bentuk berpikir, pemecahan masalah, dan adaptasi. Kognitif sering juga diartikan sebagai kecerdasan dan daya nalar individu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif yakni suatu proses perkembangan yang mengacu pada tahapan kemampuan seorang anak dalam memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang diperoleh anak bisa saja dari pengalaman ataupun informasi yang ia dapatkan.
Tahapan proses perkembangan kognitif menurut Jean Piaget ada empat, yakni tahap tahap sensori motor, praoperasional, operasional konkret, dan operasonal formal. Tiap tahapan-tahapan tersebut memiliki klasifikasi usia tersendiri dan memiliki cara berpikir yang berbeda.
Berikut merupakan tahapan perkembangan kognitif:
1. Tahap Sensorimotor
Tahap sensorimotor merupakan tahapan yang pertama, tahap ini terjadi pada anak usia 0 (baru lahir) sampai usia 2 tahun. Pada masa ini, bayi membangun pemahaman tentang dunianya sendiri melalui tindakan fisik atau panca indera yang sedang berkembang.Pada awal tahap ini, bayi memiliki pola refleksif sehingga dapat melakukan sesuatu, dan pada akhir periode sensorimotor ini, anak memimiliki pola sensorimotor kompleks, sehingga anak dapat mengetahui, mengerti, memahami bahkan menirukan beberapa hal yang ada disekitarnya. Misalnya, mengenali wajah ayah, ibu, dan beberapa anggota keluarganya, memahami dan merespon kata yang ia dengar, meniru gerakan yang ia lihat seperti gerakan bertepuk tangan, geleng-geleng kepala, dan lain-lain.
2. Tahap Praoperasional
Tahap praoperasional terjadi pada anak yang berusia 2 sampai 7 tahun. Tahap praoperasional merupakan tahap yang kedua menurut Piaget. Pada tahap ini, anak menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal, dan juga dapat menjelaskan tentang dunia yang ada disekitarnya melalui simbol, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, lukisan, dan sebagainya. Kata-kata dan gambar yang telah diungkapkan oleh anak tersebut, menceriminkan bahwa perkembangan anak meningkat.
