Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Hulu Sungai Tanah Banjar, Melayu Pedalaman yang Memengaruhi Nusantara

25 November 2018   22:31 Diperbarui: 30 November 2018   21:46 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikemudian hari para Penduduk Hulu Sungai juga yang banyak berdiaspora ke berbagai wilayah Nusantara khususnya ke Kepulauan Melayu Riau, daerah daratan Sumatera Timur dan semenanjung Malaya di Malaysia.

Meski ditinggal banyak penduduknya untuk berdiaspora, Hulu Sungai tetap mampu bertahan, perkebunan karet menjadi tumpuan ekonomi menggantikan Lada dimasa lalu, yang menjadikan hulu sungai menjadi salah satu daerah paling makmur dikalimantan pada jamannya saat karet mencapai masa keemasannya, kota-kota baru yang dibuka belanda bermunculan seperti kota Kandangan dan Barabai yang menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan di hulu sungai.

Bangasawan Keturunan para Tumenggung banyak menjadi birokrat dan menjadi golongan terdidik dan tercerahkan, sebagian dari mereka mempelopori perlawanan terhadap belanda khususnya melalui pendidikan dengan mendirikan sekolah formal umum maupun sekolah pendidikan agama, gerakan perlawanan ini dapat didapati di kandangan, amuntai dan barabai. Tokoh tokoh seperti datu Dumam di kandangan dan Haji Abdul Rasyid di amuntai merupakan sebagian dari para tokoh yang tercerahkan dan melalukan perlawanan melewati pendidikan.

Dijaman revolusi kemerdekaan pun Hulu sungai menjadi salah satu pusat utama perlawanan kepada belanda , dan dijaman orde Lama sekali lagi hulu sungai menjadi pusat Pemberontakan DI/TII Ibnu Hajar yang tidak pusat kepada Pemerintah Pusat di Jakarta.

Banyak tokoh-tokoh Banjar Nasional berasal dari Hulu Sungai, seperti Menteri Agraria pertama Republik Indonesia Ali Hanafiah, kerabat beliau Idham Khalid yang pernah menjadi Wakil Perdana Menteri dan Ketua NU, juga Nurtanio tokoh dirgantara Indonesia Pendiri IPTN atau PT DI, Saadillah Musryid sebagai salah satu menteri dijaman orde Baru, DJohan Efendi intelektual Muslim terkenal Indonesia, Ifansyah maestro pelukis realis indonesia dan masih banyak lagi.

Di Malaysia kita mengenal Datok Tan Sri Abdul Jalil mantan Menteri dan salah satu pendiri UKM Malaysia, dan almarhum Pak Ngah seniman Musik Melayu terkenal di Asia Tenggara dan masih banyak lagi tokoh tokoh terkenal lainnya.

Hulu sungai sekali lagi menjadi menjadi pusat penghasil intelektual banjar hingga saat ini.

Masa Depan Hulu Sungai?

Hingga hari ini Hulu Sungai tetap menjadi Produsen diaspora yang aktif keberbagai wilayah, tetap menjadi penyedia Sumber Daya Manusia yang mumpuni bagi orang-orang banjar dalam berbagai bidang, tetap menjadi tumpuan ekonomi dengan budaya dagang dan usahanya yang menyala-nyala.

Hulu sungai seharusnya masuk dalam radar peneltian para akademisi dan intelektual secara lebih intens, bagaimana sebuah daerah yang bisa dikatakan jauh di pedalaman, cukup jauh teresolasi dari lautan tapi mampu mempengaruhi kawasan regional dan mempengaruhi Nusantara pada umumnya.

Sebuah daerah dipedalaman yang pernah menjadi ibukota seluruh Kalimantan disaat mewarisi wilayah jajahan Majapahit. Sebuah daerah paling pedalaman yang mempunyai akar melayu dan dapat mempengaruhi dunia melayu itu sendiri bahkan menjadi kebanggaan melayu, Sebuah daerah dipedalaman yang sampai saat ini masih sunyi dan luput dari perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun