Mohon tunggu...
Alfi Fadhila
Alfi Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Manusia banyak pertanyaan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Analisis Wacana dalam Kegiatan Berbahasa, Pentingkah?

28 Februari 2024   11:46 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/crops/-mE1-ieFIIGjzZgm-drOtb-mrok=/0x199:626x616/750x500/data/photo/2020/12/04/5fca0f11571e8.jpg 

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dua arah. Manusia satu dengan yang lainnya saling memberi dan menerima informasi melalui kegiatan berkomunikasi. Tentu saja komunikasi tidak serta merta terjadi tanpa media, media yang dimaksud dalam hal ini adalah bahasa. Bahasa digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa secara lisan tidak sulit dalam penggunaannya, informasi dan ide dari penutur dapat langsung diterima oleh mitra tuturnya. Dalam sebuah percakapan seorang penutur dan mitra tuturnya pasti memerlukan adanya konteks. Konteks dalam percakapan tersebut yang menjadi jembatan makna atau maksud dari sebuah tuturan. Bila secara lisan sebuah konteks dapat mudah dipahami, bagaimana konteks ditemukan dalam sebuah teks? salah satu caranya yaitu dengan analisis wacana.

Analisis wacana terbentuk dari dua kata yaitu analisis dan wacana. Pada analisis wacana yang menjadi objek kajian adalah sebuah wacana. Menurut Tarigan (Setiawati dan Rusmawati, 2019) wacana sendiri memiliki definisi satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi. Wacana direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh, novel, buku, ensiklopedi, paragraf, kalimat, atau kata yang membawa unsur yang lengkap. Mengacu pada definisi dan wujud wacana tersebut, kegiatan analisis bisa dilakukan untuk menghasilkan sebuah kajian. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan (Rohana dan Syamsuddin, 2015) .

Analisis wacana secara tidak langsung memiliki peran dalam kegiatan komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi berusaha untuk menyampaikan pesan, akan tetapi jika pesan yang berusaha disampaikan tidak ada maka terjadilah kegagalan. Melalui analisis wacana dapat digunakan untuk mengetahui kandungan pesan sebuah teks. Pentingnya memahami analisis wacana agar dapat memudahkan penutur menyampaikan pesan dan mitra tutur memahami pesan yang disampaikan. Analisis wacana bisa diterapkan atau digunakan dalam hal apa saja, salah satu contohnya dalam kegiatan kritik wacana dan penelitian sebuah karya tulis. Menarik bukan?

Sumber referensi:

Setiawati, E., & Rusmawati, R. (2019). Analisis wacana: konsep, teori, dan aplikasi. Universitas Brawijaya Press.

Rohana, S., & Syamsudin, S. (2015). Analisis Wacana. CV Samudra Alif-Mim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun