Mohon tunggu...
Alfiatun Musyarofah
Alfiatun Musyarofah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Aplikasi X sebagai Propaganda Penyebaran Hoax

2 Mei 2024   07:40 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGGUNAAN APLIKASI X SEBAGAI PROPAGANDA PENYEBARAN HOAX

1. Penyebaran berita hoax yang ada di aplikasi x saat ini sudah banyak yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, Dampaknya adalah jika berita hoax dan hate speech tersebut jatuh dilihat oleh orang-orang yang mudah percaya, maka akan disebarkan kembali melalui media social ataupun messanger application yang dimilikinya. Dan hal ini akan terjadi terus menerus, dan berulang hingga banyaknya public yang terpengaruh dengan berita hoax dan hate speech. Dampak yang lebih besar adalah, memungkinkan adanya penggiringan opini yang dapat menyudutkan satu pihak atau menimbulkan kepanikan.

2. Penggunaan aplikasi X sebagai alat propaganda untuk penyebaran hoax adalah tindakan yang sangat merugikan. Hal ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat pada informasi yang diterima, tetapi juga dapat menciptakan ketegangan sosial, memperburuk perpecahan, dan bahkan membahayakan keamanan publik. Penggunaan aplikasi tersebut untuk tujuan yang tidak etis seperti itu harus ditentang dengan tegas dan diawasi secara ketat. Perlu adanya langkah-langkah yang kuat untuk mengidentifikasi dan menangani konten hoax serta memperkuat literasi digital masyarakat agar mereka lebih cerdas dalam mengkonsumsi informasi online.

3. Banyak influencer digital yang mengguanakan aplikasi x untuk menyebarkan hoax, karena memiliki jangkauan ynag luas dan memiliki pengaruh yang besar terhadap followersnya.

4. Dalam data yang dipaparkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan ada sebanyak 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian (Bintang Pratama, 2016)

5. Berita hoax terkait informasi lowongan pekerjaan berhasil menipu banyak pejuang kerja. Kali ini, surat undangan interview palsu ini mengatasnamakan PT Pertamina. Surat tersebut tampak meyakinkan, bahkan berisi sejumlah nama peserta dan jadwal pelaksanaan tes. PT Pertamina telah memastikan kabar yang beredar adalah hoax, ditulis dalam cuitan Twitter @pertamina.

6. Untuk menghindari penyebaran hoax pada aplikasi x yaitu dengan cara banyak membaca literasi dan juga harus bijak dalam mengolah informasi yang beredar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun