Mohon tunggu...
Alfian Nur Falahul R
Alfian Nur Falahul R Mohon Tunggu... Guru - Nama saya Alfian Nur Falahul Rachmawan,saya lahir di Tuban,31 Agustus 1999,saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Tak Peduli Bagaimana kerasnya kehidupanmu di masa lalu,kamu selalu bisa memulainya lagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Behavioristik dan Kognitif

26 Oktober 2020   23:46 Diperbarui: 26 Oktober 2020   23:48 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori belajar behavioristik yaitu sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya. Sedangkan menurut teori behavioristik,belajar adalah ialah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara rangsangan dan respon. 

Oleh karena itu,belajar merupakan bentuk perubahan yang akan dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang bagus sebagai hasil interaksi antara rangsangan dan respon. 

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia mendapatkan perubahan pada tingkah lakunya. Sebagai contohnya pada praktiknya dikelas,guru mengajar dan ini merupakan bentuk pemberian rangsangan. kemudian siswa akan memberikan respon,sampai saat ini aliran belajar ini masih mempunyai pengaruh yang besar dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara rangsangan dan respon (Slavin:2000,143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting ialah input yang berupa rangsangan dan output yang berupa respon. 

Rangsangan adalah apa saja yang diberikan guru kepada muridnya,sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan murid terhadap rangsangan yang diberikan oleh guru tersebut. 

Proses yang terjadi antara rangsangan dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati ialah rangsangan dan respon,oleh karena itu apa yang diberikan guru (rangsangan) dan apa yang dapat diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mementingkan pengukuran,sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik ialah faktor penguatan. Bila faktor penguatan ditambah maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan maka responnya akan menjadi semakin kuat.

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik,meliputi:

1. Reinforcement and Punisment
2. Primary and Secondary Reinforcement
3. Schedules of Reinforcement
4. Contingency Management
5. Stimulus Control in Operant Learning
6. The Elimination of Responses

Menurut teori tersebut hal yang paling penting adalah masukan (input) yang berupa rangsangan dan keluaran (output) yang berupa respon. Menurut Teori ini,apa yang akan terjadi rangsangan dan respon dianggap tidak terlalu penting diperhatikan karena tidak dapat di llihat dan tidak dapat di ukur. Yang dapat di lihat hanyalah rangsangan dan respon. Oleh sebab itu,apa saja yang akan disampaikan guru (rangsangan) dan apa yang akan dihasilkan siswa (respon),semuanya harus dapat di lihat dan di ukur. Teori ini lebih mementingkan pengukuran,sebab pengukuran suatu hal yang penting untuk melihat terjadinya suatu perubahan tingkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting ialah faktor penguatan,penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Apabila penguatan ditambahkan maka responnya akan semakin kuat. Begitu juga apabila penguatan dikurangi maka respon pun akan diperkuat. Jadi,penguatan merupakan suatu bentuk rangsangan yang penting untuk diberikan atau dihilangkan untuk memungkinkan terjadinya respon.

Teori belajar behavioristik menurut para ahli diantaranya:

1. Menurut Thorndike belajar ialah suatu proses interaksi antara rangsangan dan respon. Rangsangan adalah apa yang akan merangsang adanya kegiatan belajar seperti pikiran,perasaan,atau hal-hal yang dapat ditangkap melalui alat indera kita. Sedangkan respon adalah suatu reaksi yang dimunculkan oleh peserta didik disaat belajar,yang dapat pula berupa pikiran,perasaan,atau gerakan dan tindakan. Jadi perubahan tingkah laku dapat diakibatkan kegiatan belajar dapat berwujud konkret,yaitu yang dapat dilihat,atau tidak konkret yaitu yang tidak dapat dilihat. Teori ini juga disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin,2000). Ada tiga hukum belajar menurut Thordike yaitu hukum efek,hukum latihan dan hukum kesiapan. ketiga hukum tersebut menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu yang dapat memperkuat respon.
2. Menurut Watson belajar merupakan proses interaksi antara rangsangan dan respon,namun rangsangan dan respon yang harus berbentuk tingkah laku yang dapat di lihat dan di ukur. Dengan kata lain,meskipun dia mengakui adanya perubahan mental dari dalam diri seseorang selama dalam proses belajar,namun dia menganggap hal tersebut sebagai faktor yang tidak perlu dipermasalahkan. Dia tetap mengakui bahwa perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting,namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat dilihat. Aplikasi teori ini dalam pembelajaran,menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang susah di pelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian keseluruhan.

Berbeda dengan teori belajar behavioristik,teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara rangsangan dan respon,melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupaka suatu proses internal yang mencakup ingatan,penelolaan,informasi,emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Beberapa prinsip dalam teori belajar kognitif,meliputi:

1. Pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman
2. Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka ketahui
3. Belajar membangun pemahaman dari pada catatan  
4. Belajar ialah perubahan dalam struktur mental seseorang

Teori belajar kognitif menurut para ahli diantaranya:

Para ahli mengunkapkan bahwa perilaku individu itu dilandasi oleh kognisi,yaitu sebuah perilaku yang dimanfaatkan dari wawasan yang ada didalam pikiran dan perasaan. Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa belajar ialah proses yang akan terjadi didalam akal manusia. Teori ini sufah dijelaskan oleh Winkel (1996). Belajar adalah sebuah kegiatan akal,mental yang berkomunikasi aktif dengan dunia nyata dan menghasilkan trasformasi pada perilaku,kesadaran,nilai dan keterampilan. Dari hal ini kemudian psikologi kognitif muncul fase pengetahuan baru yang kemudian mempercayai bahwa semua tingkah laku yang dilakukan oleh manusia agar memiliki suatu tujuan,yang membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi yang akhirnya membawa nama Tolman sebagai Bapak psikologi kognitif modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun