Mohon tunggu...
Muhamad Alfian
Muhamad Alfian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam UIN Bandung

Bercita-cita jadi... bentar dipikirin dulu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berguru Pada Anak Kecil: Jangan Sebut Aku Anak Kecil, Paman!

20 Oktober 2023   02:14 Diperbarui: 28 Oktober 2023   21:19 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ittleoneslifeskills.wordpress.com

Coba amati anak kecil di dekat kita, ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari mereka. Sifatnya yang polos dan apa adanya, membuat anak kecil dinilai jujur dan tulus. Tingkahnya yang lucu sering kali membuat kita terhibur. Namun, siapa sangka di balik sifat polos dan apa adanya mereka banyak sekali terkandung nilai-nilai yang luhur; nilai yang saat ini semakin tidak tampak pada orang-orang dewasa. Seringkali anak kecil mereka dengan spontan melakukan hal-hal yang terkadang bikin gemas sekaligus menginspirasi. Dengan begitu, tidak ada salahnya bila kita belajar pada anak kecil. Lagi pula, ilmu tidak tersentralisasi hanya pada golongan tertentu dan profesi tertentu melainkan kita bisa ambil hikmah dimanapun dan kepada siapapun. Maka dalam kesempatan ini, kita akan membahas beberapa sifat anak kecil yang dapat kita ambil pelajaran:

Dikala Berkelahi Mudah Didamaikan

Kalo kita perhatikan anak kecil yang sedang berkelahi entah itu karena rebutan mainan, makanan, atau karena candaan yang jelas itu ga pernah bertahan lama pasti balikan lagi. Saling memaafkan lalu cekakak-cekikikan bareng-bareng lagi. Ya, meskipun tetap membutuhkan sosok dewasa yang menengahinya, setidaknya mereka lebih mudah untuk didamaikan. Beda halnya dengan orang dewasa, orang dewasa banyak gengsinya bahkan sekedar untuk mengucapkan kata "Maaf" mendadak jadi kelu di lidah. Oleh karena itu, orang dewasa kalo berkelahi jauh lebih sadis dan mengerikan, sebab bisa jadi bencinya sampai dibawa mati atau bahkan tidak menutup kemungkinan sampai 7 turunan mewarisi kebencian.

Ekspresi Cinta Yang Elegan

Cara mengekspresikan rasa cinta anak kecil kepada orang yang disayangnya juga terbilang lebih elegan ketibang kita-kita yang banyak banget dramanya. Anak-anak dikala dibutuhkan ia selalu siap siaga membantu orang yang disayanginya. Mereka tidak sungkan untuk menawarkan bantuan pada siapapun bagi yang membutuhkannya. Tapi jangan jadikan ketulusan mereka sebagai mainan orang dewasa yang kadang suka nyuruh-nyuruh padahal bisa dikerjakan sendiri, sama halnya dengan saya yang dulu belum tersadarkan. 

Pernah satu waktu, mamah saya meminta bapak untuk belikan obat ke warung, kebetulan saat itu mamah sedang tidak enak badan. Adik saya yang baru berusia 5 tahun mendengar itu lalu dengan polosnya ia bilang, "Sini sama aku aja mah". Tanpa harus disuruh sekalipun, nyatanya mereka punya kepekaan yang sangat baik. Sangat jarang kita temui anak kecil yang mengutarakan langsung perasaan sayang kepada orang-orang terdekatnya, meski begitu, rasa sayang mereka nampak jelas dari gestur yang ia berikan sebagi respon terhadap sekitarnya. Hal yang dapat kita ambil pelajaran adalah kepada orang yang disayang sibukanlah diri dengan memberi; bukan banyak-banyak menuntut.

Menikmati Masa Sekaranag

Anak kecil selalu mindfull atau fokus pada momen sekarang, mereka tidak penah mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang atau gelisah menyesali masa lampau. Hal ini sangat nampak jelas pada diri mereka, anak kecil tidak pernah mengeluhkan masa depan, mereka selalu fokus dan enjoy menikmati masa sekarang. Mereka tidak pernah memusingkan persoalan yang tidak perlu, pikiranya sederhana dan sangat menikmati dunianya. Kalo kita pernah mendengar, ungkapan "Dunia anak adalah dunia bermain" itu betul. Lagi pula mereka tidak pernah minta mainan yang aneh-aneh bukan? Apa pernah kita mendapati seorang anak yang kejer minta dibelikan pesawat boeing? Rasanya mustahil. Bagi mereka apapun bisa jadi mainan yang mengasyikan, walau kadang alat make up mamahnya harus jadi korban. Berbeda halnya dengan kita yang kadang terlalu mengkhawatirkan masa depan, sehingga mengabaikan ketikmatan didekat kita sekarang.

Menjunjung Tinggi Kejujuran

Anak kecil jujur tentang segala hal. Anak kecil tidak pernah pedulikan apa kata orang, mereka hanya akan mengatakan apapun yang terlintas di kepalanya. Misalnya kamu bertanya, "Seneng ga main sama om?" Anak kecil, "Om ngebosenin". Anak kecil kerap berkata jujur apabila diberi pertanyaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun