Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Menerima Bintang Jasa di Bidang "Persontoloyoan"

14 Agustus 2020   06:31 Diperbarui: 14 Agustus 2020   09:06 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon dan Fahri Hamzah saat menerima bintang tanda jasa Bintang Mahaputera Nararya di Istana Negara. (Dok. BPMI)

Akan tetapi, pemerintah harus tetap diawasi. Tidak baik bila semuanya hanya diam dan menurut. Siapa yang menjamin di dalam Istana tidak ada oknum yang bermain? Khawatirnya, kebijakan yang diambil adalah keputusan sewenang-wenang dari para sengkuni.

Jujur saja, dulu saya merasa figur dua serangkai ini, Fadli Zon dan Fahri Hamzah, sangat menjengkelkan. Saya ada bersama dengan orang-orang yang AMAT SANGAT ingin ikut mem-bully mereka. Ada kepuasan batin tersendiri bila ada yang "menampar" mereka dengan data yang meyakinkan.

Tetapi lama-lama asyik juga melihat tingkah polah dua bapak ini. Apalagi setelah pilpres selesai dan Gerindra merapat ke pemerintahan, serta PAN yang ikut-ikutan mendekat ke Istana, praktis sudah tidak ada lagi atau sudah jarang pihak yang mengkritisi pemerintah.

Paling tinggal siapa sih selain mereka? Rocky Gerung dan PKS saja. Itupun karena PKS sudah tidak memiliki teman jadi kurang terdengar. 

Fadli Zon dan Fahri Hamzah dikenal gemar sekali mengkritik dengan bahasa yang tajam dibumbui istilah-istilah yang unik, sehingga menarik di telinga pendengar. Entah bikin kuping panas atau menikmati. Yang penting menarik. Tiada hari tanpa kritik.

Tetapi kritik mereka juga tidak sepenuhnya salah kok. Setidaknya untuk bahan instropeksi pemerintah. Tidak percaya? Coba kita lihat lagi kritik-kritik mereka secara objektif. Ambil contoh beberapa saja.

#Fadli Zon

1.  Sri Mulyani adalah Menteri pencetak utang.
Kritik ini disampaikan setelah Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani mendapatkan gelar Menteri Keuangan terbaik dunia. "Menteri ini Menteri yang berhasil menambah utang. Mungkin dia Menteri terbaik dari sisi penambah utang" kata Fadli Zon saat itu.

Faktanya memang utang pemerintah bertambah begitu tinggi selama pemerintahan Pak Jokowi. Walaupun kondisi tersebut diklaim masih sangat aman karena masih jauh lebih kecil daripada aset pemerintah.

Namun tak ada salahnya juga mendengarkan kritikan itu sebagai warning pemerintah. Menambah utang juga pasti ada resikonya sehingga diharapkan ada pertimbangan yang masak sebelum kebijakan sungguh-sungguh diambil.

2. Mengubah istilah Nawacita menjadi Nawaduka
Nawacita adalah program Pak Jokowi yang Ia pakai dalam kampanye presiden 2014 lalu, yang kemudian dijadikan visi misi pemerintahan Jokowi-JK. Berisi tentang Sembilan prioritas pembangunan selama lima tahun dari 2014-2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun