Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudahkah Balita Anda Mempunyai Celengan?

7 Agustus 2020   11:05 Diperbarui: 7 Agustus 2020   10:57 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Celengan adalah sebuah wadah untuk menyimpan dan mengumpulkan uang koin. Bentuknya bisa bermacam-macam dan unik. Di pasaran benda ini sangat mudah dijumpai. Harganya dari ribuan hingga ratusan ribu tergantung dari material pembuatnya. Meskipun isinya tampak receh, sebenarnya celengan mengajarkan kebaikan lewat kesederhanaan serta gaya hidup hemat.

Saya mempunyai anak yang masih balita. Saat itu usianya baru 1,5 tahun. Berawal dari keinginannya untuk memiliki sepeda (setelah melihat teman-temannya bersepeda), saya memberikan sebuah celengan kecil dengan gambar kartun Mario Bros. Berharapnya gambar ini akan menarik buat anak seusianya. 

Saya mendorong anak saya untuk mulai menabung bila ingin memiliki sepeda. Menabung sedikit demi sedikit dengan memasukkan uang koin kedalam celengan tersebut. Setiap hari ketika ada uang kembalian koin, saya akan berikan kepada anak saya untuk dimasukkan ke celengan. 

Berapapun nominalnya. Seratus, dua ratus, lima ratus, syukur-syukur seribu. Dan betapa bahagianya saya melihat ekspresi anak saya begitu gembira setiap kali memasukkan koin kedalam celengan miliknya.

"Ye, ye, ye....tabung...tabung....!" begitu teriaknya setiap kali ia memasukkan koin. 

"Menabung buat beli apa nak?" Tanya saya.

"Sepeda..." Sahutnya.

Malah seringnya ia juga meminta pada saya, "Ayah...tabung.." dengan mimik polos dan gemasnya. 

Singkat cerita, setelah berjalan sekitar dua atau tiga bulan ketika uangnya sudah mulai terkumpul, saya bongkar celengan tersebut didepan anak. Lalu kami pun pergi membeli sebuah sepeda. 

Namun uang hasil celengan itu sebenarnya tetap saya simpan. Tidak saya pakai. Sepeda saya beli dari uang yang ada dalam dompet saya. Celengan sengaja saya buka didepan anak, supaya ia tahu bahwa dari usahanya untuk menabung koin setiap hari telah menghasilkan sebuah sepeda yang begitu ia idam-idamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun