Mohon tunggu...
Alfi Rohmatul Azizah
Alfi Rohmatul Azizah Mohon Tunggu... Penulis - IG : @alfi_rohmatula

Educator | Writer | Young Researcher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Menurunkan Plagiasi Artikel Anda! Yuk Simak!

23 Mei 2023   08:30 Diperbarui: 23 Mei 2023   08:56 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Data Penulis

Plagiasi memang menjadi salah satu syarat apakah tulisan kita benar-benar memiliki originalitas atau tidak. Plagiasi menjadi salah satu prasyarat bagi penulis ilmiah terutama bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Namun tidak heran, jika kebanyakan dari mereka mengeluh tingkat plagiasi yang tinggi. Ya karena memang meskipun tulian itu kita tulis sendiri, mungkin saja kata yang kita gunakan sudah terlebih dahulu dipakai oleh orang lain, atau kita menyimpulkan hasil penelitian orang lain sebagai rujukan dari tulisan kita. 

Hal ini memang wajar jika plagiasi itu ada ditulisan kita. Nah, bagaimana sih agar artikel yang kita tulis bisa terhindar dari plagiasi? Tentu bukan mengubah fitur dalam web turnitinnya ya. Karena hal itu percuma saja. Misalnya nih, kalian mengubah fitur turnitin dengan menurunkan persentase wordnya, tentu jika kalian me-recheck kembali menggunakan turnitin kampus, pasti akan ketahuan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan hal-hal seperti itu. 

Ada beberapa tips nih yang bisa kalian lakukan jika hasil turnitin kalian masih tetap tinggi. Lalu, bagaimana cara menurunkannya agar tidak terdeteksi oleh sistem? Yuk simak!

1. Pastikan cek turnitin terlebih dahulu artikel kalian untuk mengetahui persentase dari plagiasinya. 

Mengapa harus cek dulu? Ya logikanya kalau kalian ingin tau hasilnya pasti harus cek dulu kan? Nah disinilah, kalian bisa melihat berapa persen sih orisinalitas dari artikel yang kita tulis. Setlah kita mengetahuinya, kita bisa nih melanjutkan untuk menurunkan tingkat plagiasi tersebut. 


2. Parafrase bagian yang terhighlight saja

Ini penting ya teman-teman. Why? Maksud dari bagian yang terhighlight bukan berarti kita merubah bagian itu saja. Namun, kita harus merubah satu kalimat yang terhigtlight tersebut. Contoh nih. 

"Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif eksperimental yang melibatkan 50 orang tua di Kota Malang".

Nah kalimat yang tersorot kuning menandakah bahwa kata tersebut sering digunakan dalam penulisan artikel atau tugas akhir. Lalu, bagaimana cara merubahnya? Parafrase satu kalimat tersebut agar strukturnya berubah. 


3. Parafrase menggunakan teknik translate 

Tidak heran, meskipun kita sudah mengubah kalimat yang kita tulis, tetap saja masih terdeteksi oleh sistem. Nah sebagiknya kalian bisa menggunakan teknik ini nih. Pertama, kalian bisa translate kalimat yang terhighlight tersebut kedalam bahasa asing, misal bahasa inggris. Kemudian kalian bisa menggunakan tools parafrase online lainnya, misal spinner.id, quiltbot dan lain sebagainya. Setelah itu paste dan parafrase kalimat yang sudah ditranslate dalam bahasa inggris. Otomatis struktur kalimat tersebut akan berubah. Nah kalian bisa nih mulai translate lagi kedalam bahasa indonesia. 

Cara ini memang terbilang efektif. Namun, ada minusnya juga ya teman-teman. Itupun tergantung dengan aplikasi atau web parafrase yang kalian gunakan. Selain menggunakan web, kalian juga bisa melakukan parafrase dengan mengubah-ubah bahasa ke bahasa asing. Misalnya [Bahasa Indonesia] >< Bahasa Inggris, Bahasa Inggris >< Bahasa Jerman, Bahasa Jerman >< Bahasa Arab, Bahasa Arab >< [Bahasa Indonesia].  Nah cara ini bisa dilakukan. Namun, membutuhkan effort yang lebih dan hasil parafrase pun memiliki similaritas yang lumayan tinggi, jadi harus dilakukan berkali-kali. 

Lalu bagaimana kalau saya ingin parafrase dengan lebih cepat dan tentunya hasil kalimatnya tidak acak-acakan? Langkah yang bisa kalian ambil yaitu parafrase tetap menggunakan sistem translate namun menggunakan aplikasi yang kredibel misalnya quiltbot. Why? Ya karena saya sudah membuktikannya sendiri. Dengan teman-teman mengambil langganan dan dapat mengakses fitur kreatif pada aplikasi tersebut, dijamin deh sekali parafrase hasilnya bakal turun drastis. Why? karena kalimatya memiliki struktur yang beda dengan konteks yang sama. Memang, tidak banyak mahasiswa yang menggunakan apk tersebut karena harus berlangganan. Ya memang agak berat kalau dipakai sendiri. Disisi lain nih, teman-teman bisa membuka jasa nih, jasa parafrase. Wah bisa jadi peluang bisnis juga kan? hehe


Nah dari keseluruhan tips diatas, silahkan dicona ya teman-teman. Jika berhasil, bisa nih komen dibawah dan tuliskan kesulitan kalian selama mengerjakan tugas akhir. Mungkin nanti bisa aku bantu jawab!

Tips selanjutnya kira-kira apa ya? 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun