Mohon tunggu...
Alfi Muna Syarifah
Alfi Muna Syarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I was active as Indonesian activist for Indonesian woman justice. Now, I split out my volunteer work became writer here. 😌| My study was focused in linguistic forensic for Indonesian law cases. Welcome and please enjoy my masterpieces!!!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kamu Cuma Adik! Gejolak Sosial Persaudaraan Kandung

17 Februari 2024   20:16 Diperbarui: 25 Februari 2024   10:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi pertengkaran saudara kandung (pexel.com/Liza Summer) 

You Don't Have Anything Here! 

Relasi kekuasaan akan selalu ada sampai manusia itu benar-benar tidak ada. Perwujudannya pun tidak harus layaknya seorang pemimpin negara atau mafia-mafia yang mengambil hak asasi manusia untuk hidup layak, memiliki tanah mereka dengan nyaman, hingga menikmati kekayaan alam Tuhan di setiap jengkal bumi yang diinjaknya. 

Namun, ada satu poin yang sama yang juga bermain di judul, "Kamu Cuma Adik! You Don't Have Anything Here!" Poin itu mengacu pada Anda, adik yang dianggap sampah bagi si kakak. 

Coba ingat-ingat, bagaimana Anda diperlakukan oleh kakak kandung sendiri entah perempuan maupun laki-laki. Daftar dosa-dosa mereka mana yang masih melekat di pikiran dan hati, Anda? 

Sedari kecil, Anda mungkin dididik untuk selalu patuh pada yang lebih tua secara usia. Kakak Andalah salah satu sentral kepatuhan tersebut. Realitas mengatakan bahwa budaya, "Tidak enakan" dan "Harus patuh kepada yang lebih tua" pasti menimbulkan gejolak sosial pada si muda. Lalu, menimbulkan keangkuhan pada sosok si tua yang mentransformasikan diri sebagai raja atau ratu yang wajib disembah jelata. 

Kamu Cuma Adik! 

Dalam sejarah persaudaraan kandung di keluarga, adiklah yang paling banyak sengsaranya. Terutama jika Anda hidup di keluarga yang stagnan dan kolot. Lalu, dibumbui dengan emosi negatif yang masih melekat kuat di kalangan manusia dewasa bernama orang tua. Intinya, tidak ada kedamaian internal sehingga memanifestasikan lebih banyak kehancuran eksternal sejak kelahiran Anda dan untuk Anda. 

Sayangnya, 

Anda harus berhadapan dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas menggambarkan kakak yang juga sebagai pahlawan keluarga! Anda hanyalah sebuah malapetaka yang berlabel manja, tak berdaya. Saya pernah menyimak kesaksian dari seorang perempuan dewasa (milenial) berkebangsaan Turki. Ia menyebutkan bahwa ayahnya telah berbisnis sedari muda dengan membangun sebuah perusahaan cukup besar di negaranya. 

Malapetakanya, partner bisnis tersebut adalah kakak kandungnya sendiri, seorang laki-laki. Pembangunan bisnis bersama sedari muda pun hancur ketika si ayah difitnah oleh kakaknya tersebut. Meski bukti-bukti nyata ketidakbenaran sudah di depan mata, kakak laki-lakinyalah yang hanya dipercaya oleh kedua orang tua mereka hingga bisnis perusahaan yang dibangun bersama tersebut menjadi hak milik si kakak. The true story, kalau memang budaya masyarakat untuk mempercayakan segalanya pada kakak adalah gejolak sosial yang dahsyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun