Pondok Kacang Barat, 12 Juli 2024 --- Di tengah kepadatan Pondok Kacang Barat, sebuah usaha kuliner yang sederhana namun penuh semangat telah berhasil mencuri perhatian banyak orang. Rizki Fried Chicken (RFC), yang dimiliki oleh Mas Dicky, telah menjadi salah satu tempat makan favorit di kawasan ini. Berawal dari pengalaman sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di Jakarta, Mas Dicky kini dikenal sebagai pengusaha sukses dalam bidang kuliner ayam tepung.
Kisah Mas Dicky dimulai dari perjalanan karir yang penuh tantangan. "Sebelum memulai bisnis ini, saya bekerja sebagai SPG di Jakarta. Namun, pandemi COVID-19 membawa banyak kesulitan, termasuk pengurangan karyawan, dan saya terkena PHK. Karena sistem kerja kontrak yang tidak menentu, saya memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan memulai usaha sendiri," ujar Mas Dicky, Jum'at (12/7). Keputusan ini, meskipun penuh risiko, membuka jalan bagi Mas Dicky untuk mengejar impiannya menjadi seorang pengusaha.
RFC, singkatan dari Rizki Fried Chicken, bukan hanya sebuah nama usaha, tetapi juga merupakan warisan keluarga. "Nama RFC diambil dari nama ponakan saya. Usaha ini adalah usaha keluarga, dan saya melanjutkannya dengan penuh dedikasi. Semua produk kami adalah ayam tepung, dan saya bertanggung jawab untuk meneruskan usaha ini dengan cara terbaik," jelasnya. Mas Dicky mengungkapkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan dan komitmen terhadap kualitas adalah landasan utama dalam menjalankan usahanya.
Dalam mengembangkan resep ayam tepung yang unik, Mas Dicky mengandalkan dedikasi dan kerja keras. "Kami selalu berusaha menjaga kualitas dan konsistensi produk. Meski harga bahan-bahan terus naik, kami tetap mempertahankan harga awal dan menjaga kualitas agar tetap terjangkau," kata Mas Dicky.Â
Meskipun memulai dari bawah, Mas Dicky dan timnya terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggan. "Respon awal dari konsumen memang biasa saja. Namanya juga merintis usaha, awalnya memang sepi. Namun, dengan harga terjangkau Rp7.000 per potong dan pelayanan yang cepat, kami mulai mendapatkan perhatian dan pelanggan," tambahnya.
Strategi pemasaran Mas Dicky terbilang sederhana namun efektif. "Kami lebih fokus pada pelayanan yang ramah di lingkungan perkampungan. Yang penting adalah berinteraksi dengan pelanggan secara sopan dan akrab. Kami percaya bahwa pelayanan yang baik akan membuat pelanggan merasa nyaman dan kembali lagi," ungkap Mas Dicky. Dalam menjaga konsistensi rasa dan kualitas, Mas Dicky mengedepankan prinsip-prinsip dasar.Â
"Kualitas adalah prioritas utama kami. Meskipun biaya bahan meningkat, kami tetap menjaga harga dan kualitas produk agar tetap terjangkau," ujarnya. Menurutnya, menjaga kualitas juga berarti mempertahankan standar kebersihan dan layanan yang konsisten, yang merupakan bagian dari komitmen RFC terhadap kepuasan pelanggan.
Mas Dicky juga mengingat beberapa momen berkesan selama menjalankan bisnisnya. "Momen yang paling berkesan adalah saat-saat awal merintis usaha. Kami menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca hujan dan sepinya pelanggan. Namun, kami tetap bertahan dan terus berusaha untuk memperbaiki kualitas dan pelayanan kami," kenangnya. Untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, Mas Dicky baru-baru ini meluncurkan layanan pemesanan online melalui GoFood dan ShopeeFood.Â
"Kami ingin mempermudah pelanggan untuk memesan produk kami dari luar. Dengan layanan online, pelanggan bisa lebih mudah mengakses produk kami tanpa harus datang langsung ke tempat," tambah Mas Dicky. Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan zaman digital dan meningkatkan kemudahan bagi pelanggan yang sibuk.
Di masa depan, Mas Dicky memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan bisnisnya. "Kami berencana membuka cabang baru di Ciledug, yang akan menjadi cabang ketujuh kami. Ini adalah langkah besar dalam ekspansi bisnis kami dan kami berharap dapat menjangkau lebih banyak pelanggan di area tersebut," ungkapnya. Rencana ini menunjukkan komitmen Mas Dicky untuk terus mengembangkan usahanya dan memberikan pelayanan yang terbaik. Tidak hanya itu, Mas Dicky juga memiliki visi untuk memperkenalkan variasi menu baru dalam upaya memenuhi selera pelanggan yang beragam.
Dari sisi pelanggan, Ibu Ita, seorang pengunjung setia RFC, juga berbagi pengalamannya. "Saya pertama kali tertarik mencoba ayam tepung di RFC karena melihat keramaian di sini. Awalnya saya penasaran, dan setelah mencoba, ternyata rasanya enak dan berbeda dari tempat lain," ujarnya. Ibu Ita mengapresiasi kebersihan dan kenyamanan warung RFC. "Kebersihannya cukup baik, dan pelayanannya juga ramah. Ini membuat pengalaman makan di sini menjadi menyenangkan," tambahnya. Kesan positif ini sejalan dengan upaya Mas Dicky untuk memastikan setiap aspek dari warungnya memenuhi standar yang tinggi.
Menurut Ibu Ita, harga ayam tepung di RFC sangat bersaing dengan kualitas yang ditawarkan. "Harga ayamnya standar dan rasanya enak, terutama sambalnya. Pelayanan di sini juga sangat memuaskan," kata Ibu Ita. Ia memberikan saran untuk meningkatkan stok ayam karena terkadang cepat habis. "Saya harap ada tambahan stok ayam, karena sering kali kehabisan," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk RFC sangat tinggi, dan ada potensi untuk meningkatkan kapasitas produksi agar dapat melayani lebih banyak pelanggan.
Ibu Ita juga sering memesan ayam tepung RFC untuk acara keluarga. "Saya pernah memesan untuk acara pengajian anak-anak dan acara lainnya. Semua orang sangat menyukainya, jadi saya sering memesan untuk berbagai acara," jelasnya. Ia menambahkan bahwa RFC menjadi pilihan utama ketika ia malas memasak. "Jika saya malas memasak, saya biasanya memesan ayam tepung RFC untuk makan siang. Ini sangat memudahkan saya," tutup Ibu Ita.
Kisah sukses Mas Dicky dan RFC adalah contoh inspiratif tentang bagaimana dedikasi, inovasi, dan perhatian terhadap pelanggan dapat menjadi kunci utama dalam membangun usaha yang sukses. Dengan rencana ekspansi yang ambisius dan layanan baru yang inovatif, RFC terus berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan dan memperluas jangkauan bisnisnya di Pondok Kacang Barat. Melalui pendekatan yang fokus pada kualitas dan pelayanan, Mas Dicky tidak hanya membangun sebuah bisnis, tetapi juga menciptakan sebuah komunitas yang menyukai produk dan layanan yang ia tawarkan.
RFC tetap setia pada prinsipnya untuk menyediakan ayam tepung berkualitas dengan harga terjangkau. Mas Dicky dan timnya yakin bahwa dengan kerja keras dan komitmen terhadap pelanggan, mereka dapat terus berkembang dan menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Semangat inovasi dan pelayanan yang tulus dari Mas Dicky menjadi contoh bagaimana usaha kecil dapat tumbuh menjadi bisnis yang sukses dan berkelanjutan. Kisah ini juga memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi untuk memulai usaha sendiri.
Penulis :
Alfath Syawal Ridho Putra (11230511000115)
Mahasiswa Semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI