Mohon tunggu...
Alfa Syahputra
Alfa Syahputra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ingin Wisata Sambil Bersepeda Ontel? Disini Tempatnya!

12 Maret 2018   15:47 Diperbarui: 12 Maret 2018   15:49 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berwisata adalah kegiatan yang banyak disukai banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Biasanya kebanyakan orang lebih memilih liburan ke tempat yang banyak menyediakan wahana permainan. Apalagi, jika wahana tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan. Pasti akan jadi pilihan yang tepat.

Nah, berbicara soal wahana, pernah nggak sih kamu memiliki keinginan untuk menaiki sepeda ontel di saat sekarang ini? Apalagi, jika kamu berkesempatan untuk mengelilingi tempat wisata dengan ontel. Seru banget nih.

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang sepeda ontel tersebut, ada baiknya kita tahu awal mula adanya sepeda yang mulai langka ini di Indonesia. Jangan sampai kita menaikinya tapi nggak tahu asal muasalnya lho.

Sepeda ontel atau yang disebut sepeda unta ini ada pada tahun 1790 dan dibuat oleh negara Inggris. Awalnya sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes lho. Saat itu, keduanya belum punya mekanisme sepeda seperti sekarang ini yang memiliki batang kemudi dan sistem pedal, karena dulunya yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu saja. Kebayangkan gimana canggung dan besarnya tampilan yang diberikan sepda ontel dulu?

Meski begitu, sepeda ontel tersebut sangat menolong orang-orang pada saat itu lho. Apalagi, untuk orang yang berjalan.

Seiring berjalannya waktu, beberapa terobosan untuk sepeda ontel pun mulai dirasakan, karena seorang mahasiswa matematika dan mekanik di Heidelberg, Jerman, Baron Karl Von Drais berhasil memodifikasi sepeda ontel tersebut hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Hingga pembenahan sepeda ontel terus dilakukan oleh beberapa orang, Krik Patrick Macmillan (1839), James Starley (1870), lalu Kemp Starly (1886), dan John Boyd Dunlop(1890), hingga sempurna seperti sekarang.

Nah, sepeda itu dibawa masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda lho. Mereka memboyong sepeda ontel tersebut untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itulah yang menular pada kaum pribumi berdarah biru. Hingga pada akhirnya, sepeda ontel itu menjadi alat transport yang bergengsi untuk masyarakat.

Jadi kalau kamu ingin menikmati segarnya alam dengan menaiki sepeda seperti zaman dulu, nggak usah bingung lho. Karena ada lho tempat wisata yang menyediakan fasilitas sepeda ontel untuk berkeliling tempat wisata tersebut, yaitu Taman Air Percut. Mereka aja udah kemari, kamu kapan? (MAS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun