Mohon tunggu...
Alfariz Muhan Mandega
Alfariz Muhan Mandega Mohon Tunggu... Mahasiswa Angkatan 2022 UIN Malang

Saya adalah seorang mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki minat besar dalam dunia teknologi dan pengembangan perangkat lunak. Saat ini, saya aktif mengikuti perkembangan terbaru di bidang IT dan senang berbagi pengetahuan melalui tulisan. Di Kompasiana, saya berharap dapat berbagi wawasan dan pandangan mengenai teknologi, pendidikan, dan pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Green IT: Strategi Bisnis Cerdas untuk Efisiensi dan Keberlanjutan di Era Digital

27 Februari 2025   08:58 Diperbarui: 27 Februari 2025   08:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Green IT: Strategi Bisnis Cerdas untuk Efisiensi dan Keberlanjutan (Sumber: Freepik.com)

Green IT: Strategi Bisnis Cerdas untuk Efisiensi dan Keberlanjutan di Era Digital

Di era transformasi digital, keberlanjutan dalam teknologi informasi bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis bagi perusahaan modern. Artikel "Governance and Practice Approach of Green Information Technology" yang ditulis oleh Nindi Nabila 'Aini, dkk (2022) dalam Procedia Computer Science, menyoroti bagaimana Green Information Technology (Green IT) dapat diterapkan dalam tata kelola organisasi untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis.

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menyumbang sekitar 3.7% dari total emisi karbon global pada tahun 2020 dan diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan perangkat digital dan pusat data. Oleh karena itu, inisiatif Green IT menjadi solusi krusial dalam mengurangi jejak karbon industri teknologi. Penelitian ini mengadopsi pendekatan Systematic Literature Review (SLR) untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan Green IT dalam tata kelola organisasi serta praktik yang telah diterapkan di berbagai perusahaan.

Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa faktor eksternal, seperti regulasi pemerintah dan tekanan pelanggan, memainkan peran penting dalam adopsi Green IT. Sebagai contoh, penelitian sebelumnya menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan kebijakan Green IT dapat menghemat hingga 30% konsumsi energi mereka dalam waktu lima tahun. Selain itu, penggunaan teknologi hemat energi, seperti virtualisasi server dan komputasi awan (cloud computing), telah terbukti mengurangi biaya operasional sebesar 25% dalam banyak organisasi.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, Green IT tidak hanya menjadi strategi lingkungan, tetapi juga langkah cerdas bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka. Namun, tantangan utama tetap ada, termasuk resistensi organisasi terhadap perubahan dan kurangnya pemahaman tentang manfaat jangka panjang dari Green IT.

***

Penerapan Green IT dalam organisasi bukan hanya tentang pengurangan emisi karbon, tetapi juga mencakup tata kelola teknologi yang efisien dan berkelanjutan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aini & Subriadi (2022), ditemukan bahwa organisasi yang menerapkan Green IT memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik dibandingkan yang tidak. Tata kelola Green IT mencakup aspek kebijakan internal, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, serta kesadaran seluruh pemangku kepentingan terhadap dampak lingkungan dari operasional TI.

Salah satu strategi utama dalam Green IT adalah optimalisasi konsumsi energi melalui virtualisasi server dan komputasi awan. Menurut sebuah studi yang dikutip dalam artikel ini, organisasi yang mengadopsi cloud computing dapat mengurangi konsumsi energi pusat data mereka hingga 40% dibandingkan dengan penggunaan server fisik konvensional. Selain itu, praktik Green IT juga mencakup manajemen limbah elektronik (e-waste), yang pada tahun 2019 mencapai 53,6 juta metrik ton secara global menurut laporan Global E-Waste Monitor. Dengan strategi daur ulang yang efektif, organisasi dapat mengurangi dampak negatif limbah elektronik hingga 50%.

Faktor eksternal seperti regulasi dan tekanan sosial juga memiliki pengaruh besar dalam implementasi Green IT. Sebagai contoh, Uni Eropa telah menerapkan kebijakan Eco-Design Directive yang mewajibkan produk elektronik memenuhi standar efisiensi energi. Perusahaan yang menyesuaikan diri dengan regulasi semacam ini tidak hanya menghindari sanksi, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari citra perusahaan yang lebih ramah lingkungan, yang terbukti meningkatkan loyalitas pelanggan hingga 20% dalam survei oleh Nielsen (2021).

Namun, ada tantangan besar dalam implementasi Green IT, salah satunya adalah resistensi internal dalam organisasi. Banyak perusahaan masih menganggap investasi dalam teknologi hijau sebagai biaya tambahan, bukan sebagai investasi jangka panjang. Selain itu, kurangnya kesadaran di kalangan eksekutif perusahaan juga menjadi kendala utama. Dalam survei yang dilakukan oleh McKinsey (2020), hanya 35% pemimpin bisnis yang memahami sepenuhnya manfaat ekonomi dari Green IT. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi menjadi langkah penting dalam meningkatkan adopsi Green IT.

Dengan memahami manfaat yang dapat diperoleh, baik dalam hal efisiensi energi, pengurangan biaya operasional, maupun peningkatan citra perusahaan, adopsi Green IT seharusnya menjadi prioritas utama bagi organisasi yang ingin berkelanjutan dan tetap kompetitif di era digital. Namun, tanpa dukungan kebijakan yang kuat dan kesadaran dari semua pihak, Green IT hanya akan menjadi konsep tanpa implementasi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun