Mohon tunggu...
Ahmad Alfariqi
Ahmad Alfariqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang memiliki kesukaan terhadap konten traveling - Pecinta fotografi - Pegiat Pers - Demisioner Lembaga Pers Mahasiswa SUKMA UIN Antasari Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Saya

10 Oktober 2022   05:15 Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:15 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Designed by Ahmad Alfariqi

Dalam catatan tersebut dijelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi. Sumber lain mengatakan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. 

Tujuan Shalahuddin membuat perayaan maulid tersebut adalah untuk  kembali menumbuhkan semangat berjihad dalam membela Islam pada masa Perang Salib.

Mengenai perayaan maulid, saya mengambil pendapat dari Fatwa Tarjih Muhammadiyah yang mengatakan bahwa perkara Maulid Nabi adalah perkara ijtidaiyah dan tidak ada kewajiban sekaligus tidak ada larangan untuk melaksanakannya. 

Apabila di suatu masyarakat Muslim memandang perlu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, yang perlu diperhatikan adalah agar jangan sampai melakukan perbuatan yang dilarang serta harus atas dasar kemaslahatan.

Sehingga dalam pandangan saya perayaan Maulid tidak mesti harus dengan melaksanakan kegiatan shalawat al-Barzanji secara bersama-sama atau beramai-ramai seperti yang sering dilakukan di beberapa wilayah Nusantara. Bagi saya bukan hanya sekedar itu saja esensi dari Maulid.

Makna Maulid Nabi Muhammad SAW. bagi saya adalah dengan meneladani dan mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW. dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Rasulullah SAW. adalah suri tauladan yang terbaik bagi umat ini, seperti yang termaktub dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu".

Generasi muda Islam saat ini khususnya generasi Z yang lahir antara tahun 1996-2012 hampir kehilangan jati diri mereka sebagai seorang Muslim, walaupun tidak semuanya. Hal itu bisa dilihat di beberapa media sosial, mereka yang mengaku muslim tapi ketika di tes mengaji tidak bisa. 

Ditambah dengan perkembangan teknologi saat ini dimana akses media sangat mudah dilakukan oleh siapa saja bahkan oleh anak-anak. Tidak heran jika sekarang banyak anak yang sudah berpacaran pada umur belia bahkan terkadang kelewat batas. Kerusakan moral yang terjadi saat ini merupakan salah satu akibat dari salahnya pergaulan serta salah dalam memilih idola. 

Pada dasarnya kita boleh mengidolakan siapa saja, tapi yang harus pertama kita idolakan adalah Rasulullah SAW karena beliau adalah manusia paling sempurna di alam semesta baik akhlak maupun perangainya.

Memaknai dan merayakan Maulid untuk menumbuhkan cinta terhadap Rasulullah SAW. bukan hanya dengan ikut bershalawat dalam acara-acara yang bertajuk "Bershalawat Bersama". Hal terpenting dalam menumbuhkan rasa cinta adalah dengan mengenal Nabi Muhammad sebagai idola. 

Kita ambil contoh, jika mengidolakan seorang artis seperti Ariel "NOAH" maka seseorang akan senantiasa mengikutinya dan menggali informasi walau hanya sekedar untuk mengetahui kegiatan kesehariannya. Begitu juga ketika suka terhadap lawan jenis dan kita berkeinginan untuk menikahinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun