Mohon tunggu...
Alfarabi Maulana
Alfarabi Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Asal Cirebon, tapi daerah Sunda. Nulis sana-sini.

Selanjutnya

Tutup

Love

Stop Mikirin Mantan! Baca Ini!

13 April 2021   10:43 Diperbarui: 15 April 2021   15:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: THINKSTOCK (diambil dari kompas.com)

Hubungan percintaan memang tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ketidakcocokan atau masalah lain memaksa dua insan untuk berpisah. Ada yang berpisah secara terpaksa, ada yang berpisah secara rela. Ada yang lewat jalur diskusi ada yang lewat jalu ghosting. Hal itu sudah biasa.

Memulai sebuah hubungan adalah memulai sebuah tantangan. Baik itu hubungan pernikahan, pertemanan, bahkan pacaran, semuanya memiliki keuntungan dan resiko tersendiri. Kita akan selalu dihadapkan dengan pilihan tertentu. Contohnya adalah keputusan untuk berpisah.

Keputusan untuk berpisah merupakan peristiwa biasa dalam kisah percintaan. Hal itu semata-mata harus kita jadikan pengalaman dalam menempa diri menjadi pribadi yang lebih bijak dan dewasa dalam menyikapi suatu masalah. 

Mantan sendiri bukanlah sebuah isitlah/julukan yang berkonotatif buruk. Sebaliknya, mantan itu adalah bukti bahwa kita pernah dekat dengan orang tersebut. Maka hindari memaknai mantan sebagai bekas pacar.

Kemudian bagaimana sikap kita dalam sebuah hubungan romansa yang sudah pada bagian akhir, di mana ending-nya tidak sesuai dengan keinginan kita?

Keinginan/hasrat memang selalu melekat pada diri manusia. Hal yang perlu digarisbawahi adalah keinginan tersebut harus kita kenali dan pahami karena tidak semua keinginan itu akan berdampak baik kepada diri kita. Kemudian, jika keinginan untuk terus bersama mantan pacar adalah baik bagi diri kita, maka yang perlu dilakukan adalah memperjuangkannya dengan cara yang baik. Apabila gagal, maka yang perlu kita lakukan adalah mengikhlaskannya, dan itu lebih baik bagi kondisi fisik dan mental kita. Dengan kata lain, jangan terlalu mengikuti keinginan, tapi pikirkanlah kebaikan dan kesehatan diri kita.

Proses dalam mengikhlaskan/merelakan memang tidak mudah, tidak juga sulit. Semua tergantung diri kita. Sejauh mana obsesi kita untuk berdiri di sampingnya merupakan salah satu indikator yang membuat sejauh mana kita bisa mengikhlaskan seseorang. Jika teralalu terobsesi, maka bisa dipastikan akan sangat sulit bagi kita untuk move on dari orang tersebut.

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan obsesi tersebut adalah dengan mengalihkan pikiran kita dengan kesibukan/aktivitas yang lain. Aktivitas yang bisa dilakukan ya banyak sekali. Bisa olahraga, menulis, bercocok tanam, beternak, berdiskusi tentang suatu masalah, dan sebagainya. Kan lebih bermanfaat daripada mikirin orang yang nggak bisa kita miliki. Barangkali juga ketika melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, kita bertemu dengan seseorang yang lebih baik, cocok, dan sayang kepada kita. Juga kita pun akhirnya sayang sama dia. Akhirnya kita saling memiliki ke hubungan yang lebih serius dan realistis.

Salam Move On!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun