Mohon tunggu...
Alfan Renata
Alfan Renata Mohon Tunggu... -

try to be Citizen Journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dirgahayu TNI ke-67

4 Oktober 2012   19:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan sebuah negara dapat tercermin dari nasionalisme masyarakatnya dan juga kekuatan militernya apalagi Negara tersebut merupakan sebuah Negara yang besar sepertihalnya Negara adidaya Amerika Serikat. Sebagai Negara besar dan maju, mereka patut memiliki banyak personil militer hingga ratusan ribu, ratusan skuadron udara dan juga ratusan kapal laut dengan senjata-sejata canggih disetiap bagian guna mempertahankan kedaulatan negaranya.

Begitu pula dengan Negara Indonesia, sebuah Negara berkembang kepulauan terbesar di kawasan Asia Tenggara ini seharusnya memiliki kemampuan yang dapat dihandalkan untuk menjaga kedaulatan negaranya baik dari segi personil maupun peralatan tempurnya (Alutsista). Untuk saat ini bila ditinjau dari kemampuan personil, Indonesia masih bisa dibanggakan untuk menjaga kedaulatan negaranya namun bila kita melihat dari segi persenjataan ataupun peralatan pendukungnya masih jauh dari kata handal.

Dari awal terbentuknya personil keamanan nasionnal yang berasal dari keamanan rakyat atau biasa kita kenal dengan Tentara Keamanan Rakyat(TKR) hingga kini bernama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mereka (red,-Tentara) selalu menggunakan persenjataan yang diremajakan (Perawatan) tanpa adanya pergantian persenjataan baru dengan teknologi terkini (Modernisasi) yang berakibat sangat fatal bagi personil tentaranya sendiri seperti kejadian-kejadian tenggelamnya tank amfibi saat melakukan latihan tempur yang menewaskan beberapa personil tentara marinir, jatuhnya helikopter dan pesawat tempur milik angkatan darat dan angkatan udara. Tidak adanya modernisasi alutsista pertahanan bisa dikatakan karena minimnya anggaran alutsista tersebut.

Semoga anggaran untuk pertahanan negeri ini bertambah seiring dengan bertambahnya pendapatan Negara agar dapat memperkuat pertahanan Negara Indonesia seperti yang dijanjikan pemerintah akan menganggarkan dana Rp 77 trilyun dalam RAPBN 2013 untuk pos pertahanan agar dapat pula sejajar dengan kemampuan alutsistanya dengan Negara-negara tetangga dan bukan sebagai perlombaan senjata melainkan untuk menjaga kedaulatan Negara Indonesia. Dan semangat modernisasi alutsista sudah terlaksana dengan adanya pembelian beberapa peralatan tempur seperti tank Leopard dari Jerman, pesawat tempur dari Amerika-Rusia, Kapal perang dengan teknologi anti radar (KRI Klewang) yang kini terkena musibah terbakar.

Dengan adanya modernisasi alutsista di-HARAP-kan terciptanya peningkatan kesejahteraan para personil tentara dan juga para Purnawirawan TNI beserta keluarga sebagai balas jasanya yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk menjaga kedaulatan Negara Indonesia dan bertepatan dengan hari ulang tahun TNI yang ke-67 pada tanggal 5 Oktober 2012 ini kondisi pertahanan Negara Indonesia semakin membaik serta dapat dihandalkan baik personil maupun alutsista.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun