Mohon tunggu...
Alfani Muthiah MK
Alfani Muthiah MK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alfani Muthi'ah Mustafaina Kamil

peace and love

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskriminasi Pemicu Masalah

25 Maret 2021   10:09 Diperbarui: 25 Maret 2021   10:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Alfani Muthi'ah Mustafaina Kamil angkatan 2020, Fakultas Farmasi Universitas Hadanuddin. Tanggapan saya mengenai kasus Benjamin Carson (Kandidat Presiden Amerika Serikat) adalah kasus tersebut dapat dikatakan salah satu kasus diskriminasi, yang dimana dapat kita ketahui bahwa diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu. Perbedaan tersebut biasanya didasarkan pada agama, etnis, suku, dan ras. 

Diskriminasi cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. Pada dasarnya diskriminasi adalah pembedaan perlakuan. Perbedaan perlakuan tersebut bias dikarenakan warna kulit, golongan, suku, jenis kelamin, ekonomi, agama dan sebagainya. 

Dapat kita lihat pada kasus Benjamin Carson saat di Sekolah Dasar sering dihina oleh teman-teman kelasnya karena kulit hitam, dan hanya terlihat putih saat ia membuka mulutnya sehingga terlihat giginya berwarna putih kekuningan. Hal tersebut dapat dikatakan salah satu bentuk diskriminasi yang dikerenakan di perbedaan warna kulit. Diskriminasi berkaitan dengan prasangka karena seorang yang mempunyai prasangka (seperti yang bersifat rasial) biasanya bertindak diskriminatif. Diskriminasi seringkali diawali dengan prasangka. Dengan prasangka, kita membuat pembedaan antara kita dengan orang lain.

 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bilang "kita" dan "mereka". Pembedaan ini terjadi karena kita adalah makhluk sosial yang secara alami ingin berkumpul dengan orang yang memiliki kemiripan dengan kita. Prasangka seringkali didasari pada ketidakpahaman, ketidakpedulian pada kelompok "mereka", atau ketakutan atas perbedaan. 

Dengan ketidakpahaman inilah, kita sering membuat generalisasi tentang 'mereka', dan membuat semua orang di kelompok 'mereka' pasti sama. Tindakan diskriminasi dapat berkembang menjadi sumber penindasan. Menilik lebih dalam kasus tersebut, dari kasus diksriminasi menyebabkan Benjamin Carson melakukan percobaan pembunuhan terhadap teman yang menghinanya. 

Hal tersebut merupakan dampak negatif yang ditimbulkan dari diskriminasi. Adapun dampak-dampak lain dari diskriminasi diantaranya adalah memicu munculnya sektarianisme, memunculkan permusuhan antar kelompok, mengundang masalah sosial yang baru yang dapat memancing konflik horizontal di tengah masyarakat, menciptakan penindasan. Dari percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Carson Benjamin, memicu terjadinya rasisme (konflik antara warga kulit hitam dan kulit putih). 

Dari hal tersebut dapat kita nilai, bahwa hal sekecil dikriminasi membawa dampak yang besar dan kemungkinan terburuknya adalah masalah yang terus menerus tanpa ujung, sehingga keadilan dapat diteggakn ketika tidak ada pandangan subjektif. Seseorang/kelompok yang mendapatkan diskriminasi akan mengalami pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau pemenuhan hak-hak dasarnya sebagai manusia. Sejarah telah menunjukkan bahwa tindakan diskriminatif justru membuat tiap individu tidak lagi menjadi manusia atau kehilangan kemanusiaannya, baik pelaku maupun korban diskriminasi. 

Rasisme merupan salah satu jenis diskriminasi yang dimana rasisme adalah paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Ras lain diluar rasnya sendiri dipandang sebagai ras yang rendah. Dalam kasus ini, karena kaum kulit hitam minoritas dari kaum kulit putih hal inilah menjadi pemicu utama kasus diskirminasi yang dilakukan oleh Carson Benjamin.

Sebagai seorang mahasiswa, jika saya berada di posisi Carson Benjamin saya akan merasa tidak nyaman jika ada dalam posisi tersebut. Mungkin saja saya bisa melakukan hal yang lebih parah dari yang dilakukan oleh Carson Benjamin, tetapi Carson Benjamin memiliki sosok ibu yang sangat luar biasa, yang sangat sabar untuk membimbingnya sehingga dapat menjadi dokter ahli bedah dengan prestasi yang gemilang. Perilaku dari Carson yang hampir membunuh temannya, terbilang menjadi hal yang wajar bagi orang yang penetima perilaku diskriminatif, pasti ada rasa ingin membalas perilaku tersebut. Tapi semua tindakan, tergantung dari kondisi  lingkungan seperti dukungan dari keluarga. Perilaku dari ibu Carson sangat mendukungnya, menjadi dorongan yang sangat positif untuk Carson Benjamin. 

Kita sebagai individu perlunya kesadaran dalam diri untuk menghentikan dan mencegah segala tindak diskriminasi yang ada, dikarenakan memiliki dampak negatif yang sangat berbahaya. Dalam mencegah/menyelesaikan terjadinya diskriminasi diperlukan semua peran stakeholder. Seperti dukungan teman, keluarga, orang sekitar, Warga Negara. 

Kita sebagai makhluk yang hidup di dunia, harus paham dan menerima adanya perbedaan dimuka bumi ini. Perbedaan yang ada tidak menjadikan pemicu utama dalam perselisihan, namun seharusnya yang terjadi adalah kesatuan. Perbedaan menjadikan kesempurnaan untuk kehidupan didunia, bukan malah perbedaan yang memicu terjadinya perkelahian. Stop Diskriminasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun