Mohon tunggu...
Alfain Aknaf Rifaldo
Alfain Aknaf Rifaldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Hanya mas mas biasa yang tidak kuat mengonsumsi kopi tanpa air Instagram : @aaknafr

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yuk, Kurangi Nonton Anime Bajakan!

28 April 2021   22:53 Diperbarui: 28 April 2021   23:35 3607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Muse.web.id

Bagi sebagian orang, menonton anime merupakan sebuah sarana hiburan untuk melepas lelah setelah beraktifitas seharian. Ada yang menonton anime di sela jam istirahat bekerja ataupun saat sudah pulang ke rumah. Ada yang menonton anime sendirian ada pula yang menontonnya beramai-ramai. Ada yang menontonnya harus melalui layar televisi maupun layar PC, ada pula yang melalui layar smartphone sudah cukup.

Segala fleksibilitas tersebut rupanya semakin mempermudah orang untuk menikmati tontonan anime. Orang-orang di sekitar mereka pun biasanya terbawa dan mulai mencoba menonton anime. Mungkin pada awalnya mereka hanya ikutan menumpang menonton, tapi lama kelamaan mereka akan berinisiatif sendiri untuk menonton anime.

Akses orang-orang terhadap anime semakin dipermudah oleh jangkauan internet yang semakin meluas. Jika dulu anime hanya bisa diakses melalui beberapa stasiun televisi ataupun DVD, sekarang sudah bisa diakses melalui internet bahkan dengan berbagai pilihan yang jauh lebih banyak.

Internet membawa pengaruh tersendiri untuk industri anime, salah satunya adalah munculnya berbagai komunitas fandom anime. Munculnya berbagai komunitas fans anime ini bukan hanya terjadi di Jepang yang merupakan negara asal anime, melainkan hampir terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan adanya komunitas, tentu target pasar anime semakin jelas.

Seperti halnya Yin dan Yang, pengaruh internet untuk industri anime tentu tidak selalu baik. Ada juga hal-hal negatif yang muncul karena pengaruh internet, salah satunya adalah pembajakan. Di Indonesia sendiri, pembajakan anime sudah sangat marak terjadi dan hampir dilakukan oleh semua kalangan umur penontonnya.

Sebenarnya, pembajakan tidak hanya terjadi pada anime, namun hampir seluruh karya, apalagi jika karya tersebut memiliki format digital. Sebut saja contohnya seperti lagu/musik, buku (baik digital maupun non digital) dan tentu saja yang sedang kita bahas kali ini, anime.

Jujur, saya dan beberapa teman sesama penikmat anime pernah mengonsumsi tayangan anime secara ilegal. Saya tidak mau bersikap munafik dan mengingkari hal tersebut. Namun semakin bertambahnya usia dan pengetahuan, saya mencoba sebisa mungkin mengurangi konsumsi barang bajakan, terutama anime.

Lalu, sebetulnya apa yang dimaksud dengan anime yang ilegal?

Anime yang ilegal atau bisa disebut juga dengan anime bajakan adalah anime yang didapat dari sumber tidak resmi. Dulu, anime ilegal bisa ditemukan dalam bentuk DVD bajakan dan biasanya dijual di pasar-pasar. Sedangkan pada zaman sekarang, anime ilegal banyak beredar melalui situs-situs tidak resmi yang ada di internet.

Pembajakan anime ini tentu membawa pengaruh yang tidak baik bagi industri anime. Dengan kita menikmati anime bajakan yang gratis, tentu kita tidak membayar sepeser pun pada studio pembuat anime. Padahal, anime adalah 'barang jualan' studio pembuatnya yang pastinya menginginkan profit. Dengan mengonsumsi anime ilegal, kita telah berjasa dalam mengurangi profit studio dan semua orang yang terlibat di dalamnya.

Selain itu, ingatlah bahwa anime juga merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh keringat dan jerih payah pembuatnya. Setiap orang pastilah ingin agar karyanya diapresiasi. Maka menonton anime yang legal dan resmi adalah bentuk apresiasi yang paling tepat karena secara langsung kita ikut serta dalam mendukung industri ini tumbuh.

Namun, pernyataan-pernyataan di atas rupanya sering diperdebatkan oleh banyak orang, terutama yang bukan berasal dari Jepang. Mereka berdalih bahwa industri anime di Jepang sana sudah mendapatkan pemasukan yang cukup melalui penjualan DVD resmi, merchandise, lisensi dan sponsor. Bagi orang-orang ini, menonton anime secara legal maupun ilegal tidak akan berpengaruh pada industri anime yang ada di Jepang.

Mungkin orang-orang ini lupa bahwa bagaimanapun besar-kecilnya, berpengaruh atau tidaknya, yang namanya pembajakan merupakan suatu kegiatan yang tidak baik. Menurut saya, pembajakan mirip dengan pencurian karena mengambil sesuatu yang bukan haknya. Ingatlah bahwa kita tidak diperbolehkan mengambil sesuatu yang bukan hak kita.

Terkhusus dalam dunia anime, sepertinya warga Indonesia sudah sangat nyaman dalam mengonsumsi yang ilegal. Ada beberapa alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi dan saya bisa memahaminya meskipun tidak lantas saya membenarkannya.

Alasan yang pertama adalah karena tidak tahu dan tidak sadar bahwa yang mereka tonton adalah ilegal. Beberapa masyarakat Indonesia memang tidak tahu bahwa ada situs penyedia streaming anime yang legal dan ada yang ilegal. Menyikapi golongan masyarakat yang seperti ini cukup mudah karena tinggal beri mereka edukasi tentang bagaimana dan dimana situs anime yang resmi dan legal.

 Alasan yang kedua adalah karena masyarakat kita menyukai hal yang gratis. Beberapa situs penyedia anime yang legal memang berbayar, sedangkan situs yang ilegal tidak. Sudah jelas jika tidak dibarengi kesadaran, orang akan lebih memilih yang ilegal karena gratis.

Alasan yang ketiga adalah tidak tersedianya takarir berbahasa Indonesia. Ada beberapa orang yang sudah sadar dan hendak menonton di situs penyedia streaming anime yang legal namun urung karena ternyata di situs tersebut belum tersedia takarir berbahasa Indonesia. Beberapa situs tersebut memang hanya menyediakan takarir berbahasa Inggris.

Solusi dari alasan-alasan di atas rupanya berhasil diwujudkan. Belakangan ini telah muncul layanan penyedia streaming anime yang legal dan bertakarir bahasa Indonesia. Dan yang lebih pentingnya lagi layanan ini tidak dipungut biaya, alias gratis. Tentu tidak sepenuhnya gratis karena kita masih harus 'diganggu' iklan.

Meskipun solusi tadi bisa menjawab alasan-alasan di atas, ada satu lagi alasan yang membuat betah para penikmat anime bajakan ini dan sulit dicari solusinya, yaitu ketersediaan berbagai judul anime di situs ilegal  yang jauh lebih variatif bila dibandingkan dengan situs yang resmi.

 Bahkan untuk penyedia streaming anime yang berskala internasional pun belum bisa menyediakan seluruh judul anime yang ada karena mereka harus membeli lisensi yang tentunya sedikit rumit prosesnya. Misal suatu judul anime tersedia di situs legal A belum tentu akan tersedia juga di situs legal B. Hal ini juga yang mendorong situs ilegal masih terus eksis hingga sekarang.

Namun biar bagaimanapun, bajakan tetaplah bajakan. Bukan suatu hal yang bisa dibenarkan apapun alasannya. Bila sudah jelas ada yang resmi dan legal bukankah itu jauh lebih baik daripada yang tidak resmi? Bukankah menikmati bajakan artinya kita tidak menghargai jerih payah orang-orang yang mengerjakannya? Bukankah barang bajakan berarti barang tersebut bukanlah hak kita dan (mungkin) termasuk haram? 

Wa Allahu a'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun