Bank Indonesia atau BI mengungkapkan sejauh ini pihak WhatsApp belum melakukan konfirmasi maupun koordinasi dengan BI selaku bank sentral Indonesia dalam kaitannya dengan perizinan penyelenggaraan pembayaran elektronik.
Kehadiran WhatsApp sebagai pemain pendukung dalam sektor dompet digital Indonesia ternyata tidak serta merta membawa pengaruh positif sepenuhnya. Justru berpeluang membuka dampak negatif bagi para pengguna.
Akan timbul rasa kekhawatiran dimana data pribadi yang dimiliki oleh WhatsApp akan dibagikan atau bocor kepada pihak Facebook atau Instagram. Perlu diingat, bahwa ketiga platform tersebut dibawah satu nama besar yang sama.
Otoritas India pernah meragukan sistem keamanan milik WhatsApp Pay yang akan diterapkan. Walaupun pembicaraan sudah berlangsung sejak tahun lalu, sampai sekarang pihak WhatsApp masih harus menunggu persetujuan resmi dari India.
Alasan terkuat mengapa India kemudian Indonesia menjadi target pasar para perusahaan digital yakni jumlah penduduk yang begitu besar. Jumlah ini mengundang perhatian global dalam menjalin kerja sama dengan kedua negara.
Ada harapan yang besar dibalik tingginya angka kepadatan penduduk di Indonesia. Konsumen diharapkan mampu membawa keuntungan bagi perusahaan digital.
Lepas dari dampak positif maupun negatif dari kehadiran WhatsApp Pay, Indonesia tidak bisa menutup diri terhadap perkembangan di era digitalisasi.
Sebelum menerima berbagai penawaran menarik dari pihak luar, regulasi menjadi hal prioritas apabila mereka ingin memiliki hubungan bilateral yang harmonis kedepannya.
Bogor, 22 Agustus 2019