Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Langkah WHO bersama Anggota Atasi Rokok Elektrik

31 Juli 2019   13:51 Diperbarui: 31 Juli 2019   14:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rokok Elektrik (Sumber: ayobandung.com)

Rokok elektrik atau yang lebih akrab disebut vape saat ini bisa dibilang sedang berada di puncak kejayaan. Barang ini sangat populer terutama di kalangan anak muda.

Mereka pun rela menghabiskan uang yang dimiliki hanya untuk mengikuti fenomena penggunaan rokok elektrik tersebut. Alasan lain mengapa rokok elektrik begitu populer karena dianggap lebih aman daripada rokok tembakau atau konvensional.

Beberapa waktu lalu, World Health Organization (WHO) telah mengimbau kepada masyarakat global agar menghentikan penggunaan rokok elektrik melalui pernyataan resminya karena alasan kesehatan.

Meski sampai saat ini masih diperdebatkan yang menyebutkan rokok elektrik lebih akan ketimbang rokok tembakau, rokok elektrik atau vape tetap menimbulkan risiko kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Penggunaannya yang kian populer di kalangan anak muda dianggap sebagai pintu menuju kecanduan. Rasa candu dalam rokok elektrik menyebabkan penggunanya mengonsumsi secara terus menerus.

Selanjutnya, badan kesehatan dunia tersebut juga menegaskan bahwa hingga detik ini belum ditemukan bukti yang menyebutkan rokok elektrik dapat berperan dalam membantu seseorang agar berhenti merokok.

Ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa pada tahun 2015 hingga 2017 lalu, ditemukan lebih dari dua ribu insiden ledakan rokok elektrik yang terjadi di Amerika Serikat.

Dimana beberapa ledakan yang terjadi menyebabkan dua orang harus kehilangan nyawa akibat insiden tersebut. Serpihan pasca ledakan yang bersarang di bagian tenggorokan korban menjadi penyebab kematiannya.

Dalam penelitian Journal of American College of Cardiology yang dirilis pada Mei lalu menyampaikan cairan rokok elektrik dipastikan dapat menghambat fungsi sel-sel tubuh yang berperan bagi kesehatan jantung.

Penelitian tersebut berhasil menemukan bukti berupa efek racun pada sel yang melapisi pembuluh darah dan berfungsi melindungi jantung. Hal ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda peradangan sehingga mengganggu fungsi kerja sel.

Ragam Upaya Kurangi Rokok Elektrik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun