Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Potensi Membangun Kerja Sama Digital dengan Korsel

12 Juli 2019   09:58 Diperbarui: 12 Juli 2019   10:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: techno.okezone.com

Sebagai negara maju di kawasan Asia maupun global, sektor digital Korea Selatan masuk jajaran kelas atas dunia saat ini. Kesuksesan dalam negeri yang dicapai menjadi pertimbangan otoritas setempat dalam memajukan era digitalisasi.

Korea Selatan mulai menaruh minat dengan Indonesia dalam membangun kerjasama digital. Otoritas setempat menilai bahwa sektor digital Indonesia memiliki prospek cerah hingga beberapa dekade mendatang.

Agensi konten kreatif di Korea Selatan memutuskan menjalis kerjasama dengan Indonesia di bidang perusahaan rintisan atau startup. Total 26 startup asal Indonesia dan Korea Selatan mulai dari sektor fintech hingga medis.

Pada sektor medis nantinya akan lebih mandiri dengan sokongan startup dimana pasien yang mengalami keluhan kesehatan akan memperoleh perawatan terpadu beserta kemudahan didalamnya.

Pengakuan terhadap perkembangan digital Indonesia yang masif dapat dilihat dengan berbagai bentuk kerjasama erat antar keduanya. Hal tersebut tentu akan membawa dampak positif.

Salah satunya dimana otoritas Negeri Ginseng yang memberikan kemudahan bagi warga Indonesia dalam mengurus visa kunjungan. Pengajuan Electronic Group Visa dan Group Visa dapat dinikmati dengan lebih mudah.

Sistem daring dalam Electronic Group Visa akan lebih memudahkan warga Indonesia yang bertempat tinggal di luar Jakarta karena persyaratan dapat diurus tanpa perlu datang ke ibukota.

Sama seperti Electronic Group Visa, pengajuan Group Visa minimal satu kelompok yang terdiri dari lima orang. Kelompok ini wajib memiliki jadwal keberangkatan dan kedatangan sama, rencana kunjungan sama, serta dengan maskapai yang sama.

Pengajuan Group Visa dilakukan di Korea Visa Application Center (KVAC) di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Kedua jenis visa ini membebaskan pelampiran dokumen keuangan saat mengajukan visa kunjungan.

Upaya tersebut dilakukan dengan harapan meningkatkan minat wisatawan asal Indonesia dalam melakukan kunjungan baik dalam rangka studi banding maupun melepas penat sejenak.

Dalam persaingan di dunia siber, Indonesia perlu menimba ilmu dengan negara yang selangkah lebih maju. Kemajuan teknologi dan informasi Seoul menjadi rekan kerja yang tepat bagi Jakarta.

Polri telah menjalin kerjasama di bidang siber dengan otoritas Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA). Kerjasama yang dilakukan meliputi cyber analyst, cyber crime, dan cyber security.

Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan pencurian dan pembajakan dokumen rahasia negara. Kejahatan yang terus meningkat seiring maraknya kejahatan dunia siber perlu diantisipasi.

Penerapan layanan 5G juga telah dilakukan oleh beberapa negara termasuk Korea Selatan. Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut adaptasi yang baik agar tetap eksis di mata internasional.

Korea Selatan diketahui telah menerapkan jaringan 5G secara komersial untuk publik. Diperkirakan saat ini jumlah pengguna jaringan 5G di Negeri Ginseng mencapai lebih dari satu juta pengguna.

Permintaan pasar yang tinggi terhadap gadget penyedia layanan 5G menyebabkan pengguna layanan ini terus meningkat. Meski begitu, masih ditemukan kendala dalam layanan 5G mengingat layanan ini masih dalam tahap permulaan.

Kerjasama yang dibangun antara Indonesia dan Korea Selatan diharapkan mampu menciptakan ide-ide kreatif sehingga menarik investor asing terlebih dalam mengembangkan startup.

Seoul juga memberi atensi kepada Indonesia dimana perlu ada perbaikan di beberapa aspek agar investor asing menaruh minat lebih terhadap Indonesia. Pentingnya transparansi dan regulasi yang tepat dalam menarik investor asing.

Perlu pergeseran perilaku yang semula konsumtif seperti saat ini menjadi produktif yang mampu melahirkan pemikiran dan ide-ide cemerlang dalam memajukan Indonesia. Karena itu, ide kreatif dari kaum milenial sangat dibutuhkan.

Bogor, 12 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun