Mohon tunggu...
Alexander Nawatra
Alexander Nawatra Mohon Tunggu... Pelajar

Saya merupakan siswa SMA Labschool Cibubur

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Analisis Singkat ChatGPT dan Dampaknya Terhadap Industri Kreatif dan Visual

3 Oktober 2025   17:00 Diperbarui: 3 Oktober 2025   17:00 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kehadiran AI merupakan suatu loncatan besar di era digital ini. Hadirnya AI seperti ChatGPT, Perplexity, Gemini, dll. kian meramaikan industri AI dengan kelebihan dan berbagai fitur yang ditawarkan. OpenAI, melalui aplikasi rancangannya, ChatGPT, merupakan salah satu pionir dalam industri AI ini. Saat ini ChatGPT telah mengalami banyak perkembangan, seperti hadirnya beragam model AI seperti GPT-4.5, GPT-4o, dan lain lain, yang menawarkan berbagai fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Salah satu fitur yang kini kerap digunakan adalah fitur AI Generated Image. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk dapat membuat foto hanya dengan mengetik prompt. Fitur ini pertama hadir di GPT-4o. Fitur ini semakin populer semenjak adanya trend di beragam media sosial yang memamerkan hasil kreasi foto dengan AI terutama ChatGPT.

Namun, ramainya penggunaan fitur ini dan mudahnya pengguna dalam mengakses fitur ini menimbulkan perdebatan. Sebagian orang menilai bahwa fitur ini bisa saja disalahgunakan oleh pengguna untuk menghasilkan foto yang melanggar hak cipta, dan sebagainya. Selain itu, banyak graphic desainer & orang yang bekerja di bidang visual mengkhawatirkan pekerjaannya yang bisa saja digantikan oleh AI.

Pada artikel ini, saya akan memberikan pendapat saya mengenai dampak fitur Generate Image ChatGPT terhadap industri kreatif, juga diikuti dengan sejumlah jurnal mengenai topik ini.

Menurut Roxane Lapa pada jurnalnya yang berjudul "The Impact of AI Art on the Creative Industry", dia menilai bahwa AI mencuri kesempatan dari orang orang seperti dirinya, yang merupakan seorang graphic designer, di dunia industri kreatif. Dia menilai bahwa dengan adanya fitur AI Generated Image dapat dimanfaatkan secara cuma cuma oleh pengguna yang ingin menghasilkan sebuah foto namun tidak ingin repot membayar graphic designer. Dirinya juga menilai bahwa dengan adanya fitur AI Generated Image dapat menghilangkan kesan 'unik' seperti karya yang dihasilkan oleh tangan manusia. Hal ini juga dikarenakan menghasilkan sebuah karya menggunakan AI tidak memerlukan keahlian khusus maupun kreativitas layaknya karya yang dihasilkan oleh tangan dan pikiran manusia. Hal ini juga diungkapkan oleh Federico Donelli, seorang penulis blog di aplikasi Medium dalam jurnalnya berjudul "Generative AI and the Creative Industry: Finding Balance Between Apologists and Critics". Dalam jurnalnya ia menulis bahwa ketika AI dapat membuat ataupun mereplikasi suatu hasil karya, dapat berisiko menghilangkan keunikan dan upaya dibalik karya buatan manusia, dan dapat berpotensi untuk mengurangi nilai dari hasil karya itu sendiri.

Maka dari itu, menurut saya AI dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah karya sederhana maupun hal" yang tidak memerlukan keahlian khusus seperti membuat presentasi, powerpoint, dan sebagainya. Namun menggunakan AI untuk menghasilkan hal yang bersifat karya seni sangat tidak direkomendasikan. Hal ini berkaitan dengan adanya kemungkinan AI untuk menyalahgunakan hak cipta suatu seniman. Hal ini juga berkaitan dengan kreativitas, juga nilai moral terhadap seniman yang telah mencurahkan berbagai upaya untuk menghasilkan suatu hasil karya yang unik dan autentik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun