Mohon tunggu...
Andareas Leonardy Sinaga
Andareas Leonardy Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pengamat, Pendengar & Semoga jadi Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Partai Ricuh ala Demokrat

7 Maret 2021   16:30 Diperbarui: 7 Maret 2021   18:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegilaan yang sedang dipertontonkan para elite partai politik saat ini menggambarkan kualitas diri mereka layak atau tidaknya mereka membawa bangsa ini ke masa depan yang lebih baik.

Berita yang tersiar saat ini, bahwa partai demokrat sedang menghadapi konflik internal, buat saya menjadi keprihatinan tersendiri.

Bagaimana tidak, selama ini para elite Partai Demokrat yang berbicara di ruang publik membahas masalah kehidupan berbangsa dan bernegara dan berlakon seperti seorang bijaksana dan cerdik pandai dan sok paling jago memberi masukan atas kebijakan pemerintahan, tetapi tidak bisa menyelesaikan persoalan internal di lingkuangan terkecilnya yaitu partai nya sendiri.

Alih-alih mau menyelesaikan persoalan dalam lingkup berbangsa dan bernegara, pemikiran saya berbalik 180 derajat, bahwa negara malah kacau dan akan selalu di rundung masalah dan keributan akan perebutan jabatan, kerakusan akan harta kekayaan dan pada akhirnya bagi-bagi kekuasaan untuk tujuan jahat di tangan mereka para elite politik seperti itu.

Bicaranya demokrasi nyatanya dinasti, baru seumur jagung sudah jadi pejabat tinggi, tak mau kalah para mantan koruptor bicaranya sok suci. Saya disitu prihatin dan pesimistis akan masa depan bangsa ini.

Saya sangat sepakat pada satu prinsip bahwa pemimpin itu harus kita nilai dari kualitas partainya. Sebab tidak mungkin seorang pemimpin bergerak sendiri. Tentu dia butuh team untuk melaksanakan pekerjaan besar yang sudah digariskan partai tersebut. Disana tempat berkumpulnya para pemikir penentu kebijakan 5 tahun kedepan

Namun bagaimana mereka akan menyiapkan pekerjaan-pekerjaan besar untuk bangsa ini jika satu sisi mereka sibuk dengan perebutan jabatan dan satu sisi lagi sibuk setengah mati mempertahankan jabatan.

Gusdur pernah berucap bahwa tidak ada satu jabatan di dunia ini yang layak di pertahankan mati-matian. Dia dengan enteng melepas jabatan presiden saat itu dan tanpa harus mengerahkan keributan. Justru mengendalikan massanya agar tidak terjadi kericuhan. Demikianlah Gusdur menjadi orang besar negeri ini. Kualitas pemimpin seperti ini sangat susah ditemukan saat ini.

Namun, saya bertanya dalam hati apakah ada partai yang bersih lepas dari permasalahan yang membelenggu bangsa kita saat ini. Korupsi, konspirasi, perebutan kekuasaan dan banyak lagi masalah yang datang dari tindakan sadar para politikus.

Tentu tidak ada, semua partai memiliki catatan kelamnya.

Jadi gimana kita bisa menuju masa depan yang lebih baik tanpa pemimpin yang berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa pamrih..?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun