Mohon tunggu...
Aleksander Mangoting
Aleksander Mangoting Mohon Tunggu... Pendamping masyarakat

Sangat menyenangkan hidup dengan masyarakat kurang beruntung.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kain tenun Sekomandi di Batuisi, Kabupaten Mamuju masih menggunakan pewarna alamiah

9 Agustus 2025   08:07 Diperbarui: 10 Agustus 2025   18:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyaksikan salah seorang penenun kain sekomandi di Batuisi, Kabupaten Mamuju, Sulbar (Foto : Aleksander Mangoting) 

Kain Sekomandi merupakan kain yang ditenun dengan memakai pewarna alamiah. Dahulu benang yang digunakan memakai benang kapas yang banyak tumbuh di Kalumpang. Benang kapas ini tahap awal di pintal oleh masyarakat menjadi benang. Benang dari kapas ini kemudian ditenun. Namun sekarang ketika penulis mengunjunginya sudah memakai benang produksi pabrik. Hanya saja pewarna masih menggunakan bahan alamiah seperti daun tumbuthan dan juga akar tumbuhan. Ini dijelaskan oleh Ibu Adding salah seorang penenun di Batuisi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Waktu yang digunakan menenun satu lembar kain untuk ukuran jas bisa sampai satu bulan. Ini tentu bisa dipahami kalau melihat prosesnya. Awalnya mengatur benang untuk diikat guna diberi pewarna. Kalau memakai empat warna mana tentu akan ada emprat kali proses. Belum lagi soal pengeringannya. 

Semua ini dikerjakan oleh ibu ibu rumah tangga yang dipelajari secara meniru dari orang tua ke anak dan anak akan memulai dibawah bimbingan orang tua. Itulah sekilas prosesnya. Jadi jangan melihat dari hasilnya saja tetapi bayangkanlah proses yang harus dilalui sampai menjadi sebuah kain tenun yang indah dan mempesona. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun