Di balik jeruji, musisi 66 tahun itu disebut tetap menjaga produktivitas. Ia banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis, termasuk mencatat cerita ringan yang terinspirasi dari komik Detektif Conan.
"Kalau tidak membaca, beliau menulis. Itu cara Mas Fariz mengisi waktu agar tetap waras dan tidak tertekan," tutur Griffinly.
Dukungan dari keluarga pun terus mengalir. Dua putri kembarnya di Belanda rutin memberikan semangat lewat telepon, sementara putra bungsunya di Jakarta kerap mendampingi langsung.
Publik Menunggu Keputusan Hakim
Kini perhatian publik tertuju pada sidang putusan yang dijadwalkan pekan depan di Pengadilan Negeri Jakarta. Tim kuasa hukum optimistis majelis hakim akan mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan fakta persidangan.
"Optimisme kami bukan tanpa alasan. Dari awal persidangan hingga keterangan saksi, tidak ada bukti kuat bahwa Mas Fariz terlibat dalam peredaran narkotika. Beliau hanyalah pengguna dan korban," tutup Griffinly.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI