Mohon tunggu...
Aldi Mario
Aldi Mario Mohon Tunggu... -

Orang Bebas yang Suka Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pak Anies, Anda Beruntung Terpilih Jadi Gubernur karena Isu Agama

22 April 2017   21:35 Diperbarui: 23 April 2017   23:00 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Baswedan telah terpilih sebagai Gubernur DKI yang baru mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Semua warga Jakarta dan masyarakat Indonesia mengakui fakta tersebut.

Tetapi, ada satu hal yang mengganjal. Anda, Pak Anies, terpilih menjadi gubernur dengan menghalalkan segala cara. Terutama isu suku, agama, ras dan antar golongan.

Sosok Ahok adalah double minority di Indonesia. Dia beragama Kristen dan beretnis Tionghoa. Karena itu, Ahok mudah dijadikan sasaran isu SARA.

Ketika aksi 411 dan 212, banyak yang bisa memaklumi aksi tersebut. Karena banyak orang muslim yang spontan bereaksi menyuarakan proses hukum terhadap Ahok yang diduga melakukan penistaan agama.

Ketika kedua aksi tersebut terjadi, orang belum melihat hal tersebut sebagai manuver tim anda Pak Anies. Justru tim Agus – Silvy yang menjadi sasaran, apalagi Ketua Umum Partai Demokrat yang notabene ayah dari Agus keras bersuara saat itu.

Tetapi setelah Pak Anies bertemu Imam Besar FPI dan senyam senyum dengan Rizieq Shihab, kedekatan dengan kelompok militan mulai terasa. Apalagi Sekjen FUI yang adalah salah satu orang dekat Rizieq Shihab relative dekat dengan Pak Anies.

Seiring waktu, bersamaan dengan kekalahan Agus – Silvy di putaran pertama, kedekatan Pak Anies dengan kelompok militan seperti FPI dan HTI semakin menjadi-jadi. Tak ada yang menyangkal hal tersebut.

Isu SARA yang dimainkan tim pendukung anda semakin massif dan nyata. Tak pernah terpikirkan mayat pun menjadi jualan tim anda untuk mengumpulkan suara. Tak pernah terbayangkan, bagaimana bisa spanduk-spanduk penolakan menyolatkan pendukung Ahok bisa dipasang di sejumlah masjid. Bahkan kasus Nenek Hindun (almarhum) menjadi fakta atas aksi yang mencederai nilai-nilai demokrasi tersebut.

Aksi Tamasya Almaida di hari pencoblosan juga menjadi sejarah baru betapa tim Anda menghalalkan segala cara dengan isu-isu agama untuk mengalahkan Ahok.

Kasar sekali mainan tim Anda Pak Anies. Padahal, kampanye lewat ayat-ayat juga sudah dilakukan. Masak, mayat juga harus dijadikan komoditi isu politik Pak Anies?

Sekarang, fakta menunjukkan, dalam proses hukum, tim JPU tidak menemukan adanya fakta Ahok melakukan penistaan agama sebagaimana yang disuarakan saat aksi-aksi massa tersebut. Kalau memang ditemukan bukti hokum Ahok melakukan penistaan agama, tuntutan yang diajukan tidak seperti sekarang yakni 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun. Tapi ya sudahlah, takdir mengharuskan Ahok harus melalui proses tersebut sebagai pembelajaran hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun