Mohon tunggu...
Aldi Gozali
Aldi Gozali Mohon Tunggu... Akuntan - A lifelong learner

A true learner who loves to write about business, economics, and finance. | All the articles here are originally taken from https://aldigozali.com. Visit there for more articles. | Twitter: @aldigozali | Email: aldi.gozali@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teka-teki Matematika: Misteri Hilangnya Uang Rp1.000 (Plus Penjelasan)

1 September 2014   07:08 Diperbarui: 4 April 2017   17:06 11802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_321804" align="aligncenter" width="393" caption="Gambar: Google image"][/caption]


Di suatu hari yang santai nan penuh seloroh, seorang sahabat menyodorkan pertanyaan yang intinya adalah teka-teki matematika. Bagi saya, teka-teki ini merupakan hal yang baru saya dengar (kala itu) namun seiring berjalannya waktu, saya pun tahu kalau ini adalah teka-teki jadul (maklum ya, saya kan bukan orang jadul alias jaman dulu hehehe!). Tapi ya sudahlah, anggap saja ini intermeso dari saya buat teman-teman pembaca yang belum pernah dengar teka-teki ini.


Begini teka-tekinya. Si A sedang ingin membeli sepasang sepatu seharga Rp100.000 namun tidak punya uang sepeserpun. Ia, kemudian, menghubungi temannya (si B) untuk meminjam uang senilai harga sepatu tersebut. Singkat cerita, si B hanya menyanggupinya sebesar Rp50.000 dan sisanya diperoleh dari si C. Setelah uang terkumpul, si A pun langsung pergi ke toko dimana sepatu itu dijual dan sesampainya di sana, ternyata sepatu yang ia inginkan masih bisa dinegosiasikan harganya, ia pun berhasil mendapatkan sepatu tersebut dengan harga Rp97.000. Lalu uang kembaliannya, yang sebesar Rp3.000 itu, disisihkan Rp2.000 oleh si A untuk mencicil utangnya kepada si B dan si C, masing-masing Rp1.000. Dengan demikian, uang yang ada pada si A sekarang hanya bersisa Rp1.000. Supaya lebih jelas, lihat rangkaian di bawah.

14095041151990036326
14095041151990036326

Dengan cicilan yang sudah dibayarkan tersebut, utang si A kepada si B dan si C berkurang, masing-masing menjadi Rp49.000 (Rp50.000 - Rp1.000). Artinya, total utang si A saat ini menjadi Rp98.000 (Rp49.000 x 2). Nah, jika total utang ini ditambahkan dengan sisa uang si A yang senilai Rp1.000 tadi (lihat uraian di atas) maka akumulasinya menjadi Rp99.000 (Rp98.000 + Rp1.000), ini lho yang dipertanyakan: kok nilainya gak sama dengan total utang awal yang sebesar Rp100.000? Kemana yang Rp1.000-nya?


Bagi yang tertantang dengan teka-teki ini, stop tampilan layar Anda sampai di sini saja, silakan mencari tahu jawabannya lebih dulu. Jika sudah -- entah itu sudah menemukan jawabannya ataupun sudah mumet kepalanya -- silakan scroll down untuk menyocokkan jawabannya.


Jawaban:


Okelah kalo begitu, saya coba jelaskan dengan sebuah alur ya. Silakan simak gambar berikut:

14095040661488677678
14095040661488677678

Gimana, udah ngerti kan?!


Masih belum juga??


Baiklah..


Begini. Sebetulnya uang Rp1.000-nya itu gak pergi kemana-mana alias gak hilang sama sekali. Angka Rp99.000 itu didapat dari paradigma berhitung yang salah. Jelas saja tidak sama (balance) dengan utang awal karena variabel yang dipakai salah. Perhitungan yang fair semestinya adalah dengan menjumlah harga sepatu, distribusi cicilan, dan sisa uang si A sebagai variabelnya, yakni: Rp97.000 + Rp2.000 + Rp1.000 = Rp100.000, kelar! So simple, isn't it?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun