Mohon tunggu...
Vio Aldianita
Vio Aldianita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Bismillah La Hawla Wala Quwwata Illah Billah.. Laa Tahzan Innallaha Ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beberapa Kesalahan Orangtua Dalam Memberikan Pendidikan kepada Anak Part 2

27 Oktober 2019   20:07 Diperbarui: 27 Oktober 2019   20:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak merupakan titipan dan hadiah terindah dari Tuhan. Anak merupakan generasi penerus kita sebagai orang tua dan yang membuat perubahan bagi lingkungannya menjadi lebih baik lagi. Sebagai orang tua tentunya akan memberikan fasilitas dan hal yang terbaik yang bisa orang tua usahakan bahkan terkadang diluar kemampuan orang tua demi anak agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Pendidikan merupakan modal utama yang diberikan oleh orang tua kepada anak. Hingga kebanyakan orang tua saling berlomba-lomba memberikan fasilitas pendidikan paling baik bagi perkembangan anak. Namun dalam hal ini ada beberapa hal yang kurang efisien dan kurang bagus bagi perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak tetapi hal tersebut terkadang memberi dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak kedepannya.

1 .Mengenalkan anak dengan gadget

Pada saat ini banyak orangtua mengeluhkan anaknya yang main games di handphone lebih dari 2 jam bahkan ada yang seharian penuh anak bermain gadget tanpa henti. Tapi bukankah para orangtualah yang memberikan fasilitas anak untuk permainan gadget pertama kali, maka ketika anak kecanduan, tentu kontribusi terbesar kesalahan ini mutlak berada pada orangtua. Hal ini karena orang tua yang memperbolehkan dan tidak mengatur waktu bagi anak untuk bermain gadget.

Dalam kasus ini merupakan pelajaran bagi orangtua untuk cerdas memilihkan anak permainan yang tepat pada usianya, selain itu orangtua pun harus disiplin dan konsisten memberikan anak waktu untuk bermain gadget. Ketika orangtua sedang berinteraksi dengan anak usahakan anda tidak bermain atau memegang gadget dan tataplah mata anak juga dengarkan cerita-cerita yang anak sampaikan. Hal ini berguna agar anak menjadi percaya diri ketika sedang menyampaikan pendapat baik didepan orangtuanya maupun didepan umum. Jika orangtua anak memberi contoh kecil dengan tidak bermain atau memegang gadget ketika sedang berinteraksi dengan anak akan membuat perasaan dan pendapat anak lebih dihargai lagi oleh kedua orangtuanya.

2.Peranan orangtua yang absen dalam pendidikan

Kebanyakan alasan mayoritas orangtua menyekolahkan anaknya yang masih usia 3-5 tahun adalah karena urusan pekerjaan. Sehingga menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak yang masih usia dini kepada sekolah. Ini merupakan sebuah kekeliruan yang besar. Tugas para orangtua itu multifungsi, bukan hanya memberi nafkah kepada anak tapi juga pendidikan terbaik bagi anak dari rumah. Selain itu orang tua merupakan guru yang baik bagi anak ketika anak masih usia dini. Jika orang tua memberikan pendidikan anak terbaik dirumah akan meningkatkan rasa kasih sayang anak kepada orang tuanya. Sehingga jika ada masalah atau problem anak akan lebih terbuka kepada orangtuanya.

Anak pada usia 0-6 tahun merupakan usia yang biasa disebut the golden age (usia keemasan), yang artinya orangtua diharapkan kehadirannya untuk berperan dalam pendidikan anak dan pembentukan karakter dasar bagi anak. Anak adalah plagiator terbaik mengenai apa yang diajarkan dan dibentuk oleh kedua orang tuanya pada usia tersebut.  Sehingga dalam mendidik anak usahakan peran penuh orang tua itu wajib pada usia 0 sampai 6 tahun.


3.Mempersiapkan anak sedini mungkin karena persaingan zaman

Pada zaman sekarang memang perkembangan dari segala sisi mulai terasa sangat cepat. Terutama dalam hal teknologi yang perkembangannya luar biasa pesat. Hingga terkadang menjadi perlombaan bagi orang tua untuk mempersiapkan anak sedini mungkin untuk menghadapi persaingan zaman. Dalam hal ini adalah salah tetapi mulailah menata mindset, karena anak usia dini adalah usia bermain, jikapun dimasukan sedikit pengetahuan umum, tetaplah sambil diajarkan sambil bermain atau dengan metode yang kreatif sehingga anak cepat mengerti dan bisa mengembangkan motorik juga imajinasi sang anak. Pada usia dini jangan memaksa motorik anak untuk bekerja lebih keras pada usianya. Hal ini akan membuat anak cenderung melawan atau memberontak kemudian harinya.

Jadi untuk menghadapi persaingan zaman orangtualah yang harus membekali diri dengan ilmu  parenting sehingga tumbuh kembang anak bisa lebih optimal. Bukan anak yang disekolahkan di usia dininya tapi orangtuanya yang perlu sekolah kembali, guna memaksimalkan fungsi dan pengetahuan yang dimiliki oleh anak. Karena menjadi orangtua tidak cukup hanya learning by doing tetapi harus dilakukan dengan hal yang nyata.

Jangan sampai bukan lingkungan luar yang mengancam masa depan anak tapi orang tua yang tidak memiliki ilmu parenting cukup untuk mendidik anak dan mempersiapkan anak kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun