Mohon tunggu...
Aldi Alparando
Aldi Alparando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis Pemula

Lahir 5 Maret 1998 di Ampah, Kalimantan Tengah. Sedang menempuh Pendidikan Sarjana di IPB University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Bersosial dalam Keragaman

9 Agustus 2019   08:41 Diperbarui: 10 Agustus 2019   21:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai unsur seperti pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok pemuda dianggap memiliki peran besar untuk menyelesaikai gejolak ini. 

Meniadakan sifat free rider dan apatis bagi permasalahan sosial merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan toleransi ini. Semua unsur harus berkoordinasi dengan baik untuk memberi hasil yang baik.

Gerakan nyata yang mampu dilakukan saat ini adalah penguatan nilai-nilai keragaman yang bisa disisipkan dalam mata pelajaran tertentu tanpa mengubah tatanan kurikulumnya dan intensifikasi budaya gotong royong setidaknya dalam skala kecil, hal ini mungkin terlihat kecil namun mampu memberi dampak personal touch akan kepekaan sosial bagi tiap individu. 

Gerakan pemuda di era modern sangatlah besar untuk menjadi pilar penguat budaya toleransi terutama berbasis digital. Keberadaan startup platform dan media sosial berbasis pendidikan kognitif dan karakter telah member dampak besar bagi banyak kalangan di Indonesia.

Gerakan berbasis digital seperti aplikasi games di gawai yang memuat konten kuis-kuis tentang suku dan budaya, workshop pendidikan karakter, dan outbond yang biasanya mampu mempererat hubungan kekeluargaan di dalam keragaman tersebut mesti di sesuaikan pula dengan konteks era ini. Mungin saja benberapa orang masih cocok dengan  metode konvensional tapi sebagian besar mungkin sudah kurang relevan.

Hidup berdampingan dengan berbagi perbedaan memang memiliki tantangan tersendiri, namun inilah perjuangan yang membuatnya terlihat indah. Proses kita untuk mampu menerima, mengakui, dan menghargai keragaman itulah yang akan membuat kita semakin dewasa di dalam tatanan kehidupan soaial. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa kita bisa karena sudah biasa. 

Hal inilah yang menandakan kita mesti memiliki tenggang rasa untuk menginternalisasikannya ke dalam pola pikir dan tidakan masing-masing. Maknai semuanya sebagai upaya positif untuk membangun bangsa ini.

1494935875724-5d4ed2de097f3663960a4392.jpg
1494935875724-5d4ed2de097f3663960a4392.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun