Mohon tunggu...
Albeth Kusuma Sanjaya
Albeth Kusuma Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - IG : albeth21

Pelajar di SMA Pius Tegal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerja Sama Jadi Kunci Kesehatan Bersama

22 Mei 2021   13:09 Diperbarui: 22 Mei 2021   13:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: globalcitizen.org

Pada esai kali ini, saya akan membahas tentang hubungan dan peran Indonesia dalam organisasi internasional, khususnya yang bergerak di bidang kesehatan. Apa itu organisasi internasional? 

Apa saja organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang kesehatan? Bagaimana hubungan Indonesia dengan organisasi-organisasi kesehatan internasional tersebut? 

Apa saja peran Indonesia dalam organisasi-organisasi kesehatan internasional tersebut? Manakah yang lebih penting antara kepentingan nasional dan kepentingan internasional? Apakah kerja sama dalam organisasi internasional benar-benar diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan? Mari kita bahas semuanya satu per satu.

Meskipun memiliki tubuh yang sangat kecil, suatu koloni semut mampu bertahan hidup dan mengatasi segala rintangan yang mereka hadapi dengan bekerja sama. 

Pada tahun 2011 dilakukan suatu penelitian pada semut merah yang menunjukkan bahwa suatu koloni semut merah akan bekerja sama untuk menyatukan badan mereka dan membentuk suatu rakit hidup agar dapat bertahan hidup saat menghadapi banjir. 

Sama halnya dengan koloni lebah yang saling bekerja sama untuk membentuk struktur sarang lebah yang sangat kompleks dan juga seperti kawanan serigala dan lumba-lumba yang saling berkomunikasi dalam berburu makanan dan menghindari bahaya. Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan bisa dengan mudah bertahan hidup sendirian. 

Kita juga perlu saling bekerja sama untuk dapat bertahan hidup, memenuhi kebutuhan dan mengatasi berbagai masalah. Contohnya, kita melakukan proses jual beli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing, kita juga melakukan kegiatan gotong royong saat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit untuk dilakukan sendirian. 

Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kerja sama selalu melekat pada setiap makhluk hidup. Kerja sama itu dilakukan dengan tujuan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan, serta untuk mengatasi ancaman, bahaya, dan masalah lainnya, seperti masalah kesehatan.
 
Masalah kesehatan seringkali dipandang sebagai sesuatu yang bersifat pribadi, namun meskipun masalah kesehatan hanya berkaitan dengan kondisi kesehatan seorang individu, masalah kesehatan ini dapat menyebar ke individu lain dan masyarakat umum karena kurangnya kerja sama dengan orang-orang sekitar, sehingga dapat memperburuk masalah kesehatan tersebut. 

Contohnya ketika seseorang terkena penyakit menular, lalu orang tersebut melakukan komunikasi dan hubungan sosial (kontak fisik) dengan orang lain, maka cepat atau lambat orang-orang yang terlibat di dalamnya juga akan ikut tertular, akan tetapi ada juga orang-orang yang terkena suatu penyakit (Contoh: HIV) dan malah menutup diri karena malu. Selain itu, ada juga kecenderungan gaya hidup orang tua yang diturunkan kepada anaknya, seperti orang tua yang merokok dan memperbolehkan atau bahkan memberikan pengaruh kepada anaknya untuk ikut merokok juga. 

Contoh lainnya adalah ketika seseorang terkena suatu penyakit berbahaya dengan gejala diare terus menerus, terjadi sakit atau kram perut, dan adanya perubahan warna pada tinja (feses), serta adanya darah saat BAB. Dari gejala-gejala yang tidak unum tersebut, sudah jelas bahwa penyakit ini bukanlah penyakit yang dapat dianggap sepele. 

Namun, karena budaya "menyepelekan" yang erat di negara kita, Indonesia, seringkali keluarga dari si penderita menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa saja atau menganggap itu hanya sekedar "masuk angin" dan tidak cepat-cepat membawa si penderita ke dokter, biasanya ada juga alasan yang lain yaitu karena pengobatan ke dokter terlalu mahal dan tidak terjangkau bagi rakyat yang memiliki ekonomi menengah ke bawah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun