OMI juga membuktikan bahwa santri madrasah mampu bersaing di bidang akademik, sekaligus tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman. Inilah yang membedakan OMI dengan kompetisi lainnya, karena setiap soal dan riset selalu diintegrasikan dengan keislaman dan budaya Indonesia.
Dua santri MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut, Atilla Fathan Firanska dan M. Adhitya Bagaskara, kini berdiri di garis awal menuju OMI Provinsi 2025. Dengan persiapan yang matang, kesungguhan menghadapi tantangan, serta target besar yang mereka tetapkan, keduanya tidak hanya membawa nama sekolah, tetapi juga membawa harapan besar untuk mengharumkan nama Deli Serdang dan Sumatera Utara.
Mari kita doakan agar langkah mereka diberkahi Allah SWT, diberikan kelancaran dalam ujian, dan bisa mencapai prestasi terbaik hingga ke tingkat nasional. Semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berjuang, belajar, dan berkarya di jalan kebaikan.
*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI