Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, kelas X Madrasah Aliyah (MA) Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara atau yang kerab disebut "Nurverse Generation" disambut dengan gelombang harapan dan doa dari orang tua melalui program Birrul Walidain beberapa saat silam. Inisiatif yang menghubungkan sekolah dengan keluarga ini menjadi saksi betapa pendidikan Islam tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga sinergi tiga pilar: santri, sekolah, dan orang tua.
Program Birrul Walidain yang digelar di awal tahun ajaran ini menjadi wadah bagi orang tua untuk menyampaikan aspirasi, harapan, dan doa untuk anak-anak mereka yang baru saja memulai perjalanan di tingkat Madrasah Aliyah. Ratusan pesan mengalir, masing-masing membawa beban emosi yang mendalam tentang cita-cita, nilai-nilai, dan impian terbesar para orang tua untuk putra-putri mereka yang disediakan panitia lewat stick note yang kemudian ditempel di mading.
Filosofi di Balik "Nurverse Generation"
"Nurverse Generation" bukan sekadar nama. Di baliknya terkandung filosofi mendalam tentang cahaya (nur) yang diharapkan bersinar dari setiap santri. Kata "nur" dalam bahasa Arab berarti cahaya, sementara "verse" mengacu pada alam semesta atau dunia. Secara harfiah, "Nurverse Generation" dapat dimaknai sebagai "Generasi Cahaya di Semesta".
"Program ini sengaja kami beri nama 'Nurverse Generation' karena kami percaya bahwa setiap santri adalah cahaya yang akan menerangi dunia," jelas Ustadzah Zhian salah seorang wali kelas MA. "Mereka adalah generasi yang tidak hanya bersinar untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, masyarakat, agama, dan bangsa."
Melalui program ini, orang tua diajak untuk secara aktif berpartisipasi dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka. Pesan-pesan yang disampaikan bukan sekadar harapan biasa, melainkan komitmen dan doa yang akan menjadi bekal spiritual bagi para santri.
Gelombang Harapan dari Orang Tua
Dari puluhan pesan yang masuk, terdapat beberapa tema dominan yang mencerminkan nilai-nilai yang diutamakan oleh orang tua. Pertama adalah harapan agar anak menjadi sholeh dan sholehah. Kedua, keinginan agar anak berhasil secara akademik. Ketiga, doa agar anak memiliki akhlak mulia. Keempat, harapan agar anak bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.
Faya Afdillah, orang tua dari siswa kelas 8 KUZ, menulis pesan singkat namun penuh makna: "I love you. Semoga abang selalu dijaga Allah, cinta Allah, sayang Ayah, Bunda dan Adik-Adik. Sukses dunia akhirat." Pesan ini mencerminkan cinta kasih orang tua yang ingin anaknya selalu dalam lindungan Allah dan meraih kesuksesan di dunia maupun akhirat.
Sementara itu, OTM Aragorn Sahensa dari kelas X KUK menyampaikan harapan yang lebih spesifik: "Semoga betah di pesantren jadi anak solih, tercapai yang dicita-citakan, amin yra. Semoga cita-cita kakak dikabulkan Allah SWT. Aamiin yra. 'Berkah ya nak'"