Mohon tunggu...
Alan Mohammad
Alan Mohammad Mohon Tunggu... Freelance Writer

Writes for fun, Independent Contributor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Economics Graduate

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lagi Batuk Pilek? Ternyata Ini Penyebabnya!

15 Oktober 2025   16:51 Diperbarui: 15 Oktober 2025   16:50 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim Demam Batuk Pilek (Ilustrasi dibuat dengan teknologi AI)

Udara akhir-akhir ini terasa berubah-ubah. Siang panas, malam dingin. Banyak orang mulai bersin, tenggorokan gatal, dan batuk tak kunjung reda. Kalau Kamu termasuk yang lagi ngalamin hal ini, tenang, Kamu tidak sendirian. Kasus batuk dan pilek memang sedang meningkat di banyak daerah Indonesia sejak September dan berlanjut hingga Oktober 2025.

Menurut data Kementerian Kesehatan, proporsi pasien positif influenza naik hingga 34 persen pada pertengahan Agustus lalu dan kini stabil di kisaran 18 sampai 26 persen. Angka ini menandakan virus masih aktif menular meski dalam level terkendali. Kasus COVID-19 juga tetap tercatat, dengan tingkat positif sekitar 2 hingga 6 persen sepanjang tahun. Peningkatan ini tidak menyebabkan lonjakan besar di rumah sakit, tetapi cukup membuat banyak orang terganggu aktivitasnya karena gejala yang berlangsung lama.

Laporan dari GoodStats menyebut dua virus utama sedang beredar, yaitu influenza dan Human Metapneumovirus (HMPV). Gejalanya mirip, seperti batuk, pilek, demam, dan nyeri kepala. Jika dua virus ini menyerang bersamaan, tubuh bisa butuh waktu lebih lama untuk pulih. DKI Jakarta mencatat lebih dari 200 kasus HMPV sejak 2023, dan jumlahnya terus meningkat sepanjang 2025. Meski belum sebesar flu musiman, pola penyebarannya menunjukkan tren yang perlu diwaspadai.

Kementerian Kesehatan juga menyoroti bahwa pola cuaca ekstrem, polusi udara, dan turunnya kebiasaan menjaga kesehatan berperan besar dalam lonjakan kasus ini. Banyak orang mulai abai memakai masker dan jarang mencuci tangan. Mobilitas tinggi dan kondisi tubuh yang lelah membuat virus lebih mudah menyebar. Selain itu, kualitas udara di beberapa kota besar, termasuk Jakarta dan Bandung, berada di kategori tidak sehat selama beberapa minggu terakhir, yang bisa memperburuk kondisi pernapasan.

Tapi kabar baiknya, sebagian besar kasus batuk pilek bisa pulih sendiri. Kuncinya ada di daya tahan tubuh. Istirahat cukup, perbanyak minum air putih, konsumsi makanan bergizi, dan hindari begadang. Gunakan masker saat keluar rumah atau di tempat ramai agar tidak menulari orang lain. Bila gejala tak kunjung membaik setelah lima hari atau disertai demam tinggi, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Menjaga tubuh tetap sehat memang sulit di tengah perubahan cuaca dan rutinitas padat, tapi bukan berarti mustahil. Dengan langkah kecil seperti menjaga kebersihan dan pola hidup seimbang, Kamu sudah membantu diri sendiri dan orang sekitar tetap sehat. Jadi, gimana? Lagi baca ini sambil batuk pilek juga? Coba tulis di kolom komentar, siapa aja nih yang lagi berjuang lawan batuk pilek biar kita tahu seberapa banyak "pasien musiman" yang masih bertahan bareng Kamu hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun