Mohon tunggu...
Beauty

Gengsi Masyarakat Meningkat Rupiah Makin Melemah

27 Desember 2018   21:17 Diperbarui: 27 Desember 2018   21:31 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

GENGSI MASYARAKAT

 Menurut Sakinah Rakhma Diah Setiawan 20/11/2013, Seperempat dari masyarakat Indonesia diketahui masuk dalam kelompok "besar pasak Kita sering mendengar kata gengsi, sebenarnya apa arti kata gengsi tersebut? Banyak  orang beranggapan gengsi ialah sebuah rasa kehormatan, martabat dan pengaruh, atau biasa kita sebut juga dengan harga diri yang terdapat dalam diri kita. Kita semua pasti punya gengsi namun memiliki ukuran yang berbeda beda. Jadi agar mudah dipahami, intinya gengsi itu rasa keren.

Gengsi itu tidak membuat kita kenyang, tetapi banyak orang mati-matian demi memburu gengsi sampai berani melakukan apa saja demi gengsi. Sampai  banyak orang bertikai demi popularitas, bertindak melawan hukum, bersikap amoral. Semua itu terjadi hanya untuk mengejar gengsi.

 Ada salah satu contoh yang sering kita jumpai yaitu banyak masyarakat yang datang ke salah satu cafe asal luar negeri yang bertempat dikebanyakan mall di Indonesia, apakah mereka disana beli kopi atau beli gengsi, kalau mereka niatnya beli kopi saja kenapa tidak pergi ke warung kopi lokal saja, okelah kalau alasanya pilih tempat cafe yang nyaman, asal jangan bilang tidak bisa ngopi ditempat yang tidak bergengsi, itu namanya minum gengsi bukan minum kopi.

Gengsi di Indonesia ini sudah lumayan membudaya, terbukti diakhir tahun 2012 sebagian besar konsumen smartphone ternama di Indonesia adalah anak di bawah umur, semakin modern Indonesia semakin besar juga gengsi di kalangannya.

MELEMAHNYA RUPIAH

Meningkatnya suatu gengsi masyarakat akan berdampak buruk terhadap beberapa pihak seperti halnya dengan judul saya, yaitu melemahnya nilai rupiah, kenapa demikian? Kita lihat saja sekarang nilai rupiah sudah mencapai sekitar Rp15000 keatas untuk 1 dolar AS, ini dikarenakan gengsi masyarakat yang tinggi, kalau tidak memakai barang dari luar negeri tidak merasa keren.

Konsumen di Indonesia, cenderung membeli dan mengkonsumsi produk dari luar negeri. Padahal, banyak produk Indonesia yang tidak kalah bagus. Untuk membuktikan hipotesa saya, kalian bisa melihat barang-barang yang kalian gunakan dan kemungkinan besar banyak produk yang berasal dari luar negeri. Permintaan konsumen yang berlebihan akan menyebabkan inflasi di suatu Negara.

inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara berkelanjutan.

Berdasarkan permasalahan di atas, Indonesia mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang kalah saing dengan produk luar negeri. Indonesia seharusnya bisa menjadi pusat perdagangan di Indonesia sendiri tanpa harus membeli produk dari luar negeri. Indonesia kalah dalam bersaing di dunia perdagangan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk lokal. Karena kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi atau menggunakan produk luar dari pada dalam negeri.

Padahal, apabila konsumen Indonesia lebih memilih untuk membeli dan mengkonsumsi produk dalam negeri ,hal ini akan meningkatkan produksi unit kecil menengah (UKM) sehinnga ukm akan berkembang dan menjadi perusahaan besar hal ini akan meningkatkan produksi. Dalam melakukan produksi, perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun